Jumat, 01 Januari 2010

MODUL KWU

MODUL



19


KEWIRAUSAHAAN SMK


MEMBUAT RENCANA USAHA

Penanggung Jawab :

Prof. Dr. H. Mohammad Ali, M.A

Pengembang dan Penelaah Model :
Dr. H. Ahman, M.Pd.
Drs. Ikaputera Waspada, M.M
Dra. Neti Budiwati, M.Si
Drs. Endang Supardi, M.Si
Drs. Ani Pinayani, M.M

Penulis :
Drs. Kusnendi, M.S


Bekerjasama dengan :
LEMBAGA PENELITIAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2004
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

KATA PENGANTAR

Kegiatan usaha atau bisnis selalu berhubungan dengan ekspektasi
atau pengharapan, yaitu memperoleh keuntungan di masa yang akan datang.
Kita tahu betul bahwa, kepastian dari masa akan datang adalah
ketidakpastian. Dengan demikian, pengharapan untuk memperoleh
keuntungan sifatnya adalah penuh ketidak pastian. Artinya, bisa
menguntungkan dan bisa juga tidak menguntungkan. Jadi menjalankan
usaha selalu mengandung risiko. Bagi seorang entreprenuer, risiko adalah
fakta hidup yang tidak dapat dihindari, karena itu modal utama bagi seorang
entreprenuer di samping memiliki sikap mental produktif adalah keberanian
menanggung risiko. Keberanian menanggung risiko (risk taking behavior)
bukan berarti siap untuk selalu rugi tanpa perhitungan, tetapi berani
menanggung risiko setelah risiko tersebut diperhitungkan.

Bagaimana seorang entreprenuer dapat mengkalkulasikan risiko usaha
yang penuh dengan ketidakpastian? Di sinilah arti pentingnya perencanaan
usaha. Melalui perencanaan usaha, seorang entreprenuer mengukur
ketidakpastian, mengkalkulasi risiko. Modul ini akan mengajak Anda untuk
memahami bagaimana seorang entreprenuer memformulasikan perencanaan
usaha, menilai kelayakan usaha, dan menyusun sebuah proposal usaha.
Dengan mempelajari modul ini, semakin lengkaplah pengetahuan Anda, dan
karena itu semakin siap pula untuk tampil sebagai seorang entreprenuer
tangguh yang berhasil.

Bandung, Desember 2004


DAFTAR ISI


Kata Pengantar
Daftar Isi
Glosarium

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Deskripsi 1

B . Prasyarat 1

C. Petunjuk Penggunaan Modul 2

D. Tujuan Akhir 2

E. Kompetensi 3

F. Cek Kemampuan 3

BAB II PEMBELAJARAN 4

A. Rencana Belajar Siswa 4

B. Kegiatan Belajar 4

1. Kegiatan Belajar 1: Perencanaan Usaha 4

2. Kegiatan Belajar 2: Cara Menilai Kelayakan Usaha 13

3. Kegiatan Belajar 3: Cara Membuat Proposal Usaha 21

BAB III EVALUASI 27

A. Insrumen Penilaian 27

B. Kunci Jawaban 27

BAB IV PENUTUP 30

A. Penentuan Nilai Evaluasi 30

B. Penentuan Tingkat Penguasaan 30

C. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 30
DAFTAR PUSTAKA 31


Glosarium

Visi
Misi
Defender
Prospetor

Analyzer
Cost-leadership strategy
Differentiation strategy
Focus strategy
Net present value
Internal Rate of Returns
Net B/C
Profitability Index


iv


MODUL
19 MEMBUAT
MODUL
19 MEMBUAT
RENCANA USAHA


oleh:
K U S N E N D I, Drs., M.S.


LEMBAGA PENELITIAN


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


2004



MODUL


19
MEMBUAT
RENCANA USAHA

KUSNENDI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi
S
S
ampai modul 17 Anda telah dibekali dengan berbagai pengetahuan

yang berkenaan dengan aspek-aspek pengelolaan usaha. Melalui
modul 19 ini, sesuai dengan judulnya MEMBUAT RENCANA USAHA, Anda
diajak untuk memahami bagaimana suatu usaha direncanakan.

Cakupan materi yang akan dibahas modul ini terdiri dari tiga
kegiatan belajar, yaitu pengertian, manfaat dan proses perencanaan
usaha, menilai kelayak usaha, dan terakhir membuat proposal usaha.
Konsisten dengan itu, maka setelah mempelajari materi modul ini, Anda
diharapkan dapat memahami tentang:

(1) Pengertian perencanaan usaha.
(2) Manfaat perencanaan usaha.
(3) Proses perencanaan usaha.
(4) Cara menilai kelayakan usaha.
(5) Cara membuat proposal usaha.
Modul 19, Membuat Rencana Usaha


B. Prasyarat
Membuat perencanaan usaha memerlukan berbagai pengetahuan
mulai dari pengetahuan dalam pengambilan keputusan sampai
pengetahuan tentang pengelolaan produksi, pemasaran, keuangan, dan
pengelolaan tenaga kerja. Karena itu, agar Anda berhasil menguasai
modul ini, disyaratkan Anda telah lulus uji sertifikasi khususnya untuk
modul 8 sampai modul 18.

C. Petunjuk Penggunaan Modul
a. Bagi siswa:
1. Bacalah modul dengan seksama. Beri tanda khusus untuk konsep
atau istilah yang belum dipahami.
2. Cari pengertian untuk istilah-istilah yang belum dipahami tersebut.
3. Diskusikan dengan teman atau dengan guru untuk hal-hal yang
belum dipahami.
4. Jawablah
pertanyaan evaluasi belajar di Bab III. Cocokkan
jawabannya dengan kunci jawaban.
5. Tentukan tingkat penguasaan Anda terhadap materi modul ini, dan
ikuti petunjuk di Bab IV tentang tindak lanjut apa yang harus
dilakukan selanjutnya.
b. Bagi guru:
1. Baca modul dengan seksama.
2. Untuk menambah wawasan, cari dan baca referensi yang relevan
dengan materi modul.
3. Cari pengertian konsep-konsep yang dianggap belum jelas.
4. Bantu siswa dalam memahami konsep yang belum jelas.
5. Lakukan evaluasi terhadap siswa yang relevan dengan meteri
modul.
Modul 19, Membuat Rencana Usaha


6. Catat dan informasikan hasil evaluasi tersebut kepada siswa.
7. Lakukan remedial untuk siswa yang dianggap belum mencapai
syarat kelulusan.
D. Tujuan Akhir
a) Kinerja yang diharapkan
1. Siswa
dapat memahami pengertian, manfaat, dan proses
perencanaan usaha.
2. Siswa dapat memahami cara menilai kelayakan usaha.
3. Siswa dapat membuat proposal usaha.
b) Kriteria keberhasilan

1. Perencanakan usaha diidentifikasi menurut visi, misi dan tujuan,
strategi, kebijakan, program, anggaran, prosedur dan aturan.
2. Penilaian kelayakan
usaha dilakukan menurut analisis manfaat
finansial.
3. Proposal usaha disusun berdasarkan perencanaan usaha.
c) Kondisi yang diberikan
Praktek membuat perencanaan usaha dan menuangkannya dalam
bentuk proposal usaha.

E.
Kompetensi
1. Kompetensi: merencanakan pengelolaan usaha kecil.
2. Sub kompetensi: menyusun proposal usaha.
3. Kriteria
unjuk kerja: proposal usaha disusun berdasarkan
perencanaan usaha.
F.
Cek Kemampuan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perencanaan usaha?
Modul 19, Membuat Rencana Usaha


2. Dilihat dari aspek finansial, bagaimana kelayakan suatu usaha
dinilai?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan proposal usaha?
G. Glosarium
1.
Expectation, yaitu harapan untuk memperoleh keuntungan di masa
yang akan datang.
2. Visi, yaitu cita-cita masa depan perusahaan yang akan melakukan
usaha tersebut.
3. Misi
adalah maksud khas atau unik dan mendasar yang
membedakan perusahaan dengan perusahaan lain.
4.
Feasibillity studi adalah cara yang ditempuh untuk menentukan
layak tidaknya suatu gagasan usaha dilaksanakan.
5.
Discount rate, yaitu tingkat keuntungan dari investasi.
6.
Business plan, yaitu perencanaan suatu usaha.
Modul 19, Membuat Rencana Usaha


BAB II
PEMBELAJARAN


A. Rencana Belajar Siswa
1. Mempelajari modul secara mandiri.
2. Mendiskusikan materi modul yang belum dipahami dengan guru.
3. Mengikuti evaluasi belajar secara mandiri maupun yang diberikan
guru.
4. Praktek membuat proposal usaha.
B. Kegiatan Belajar 1
1. Kegiatan Belajar 1
PERENCANAAN USAHA

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 1
Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini diharapkan siswa
memiliki kemampuan untuk:

(1) Menjelaskan pengertian perencanaan usaha.
(2) Menjelaskan sifat dan manfaat perencanaan usaha.
(3) Menjelaskan proses perencanaan usaha.
b. Uraian Materi 1
1. Pengertian Perencanaan Usaha
Apa perencanaan usaha (business plan) itu? Untuk memahaminya,
terlebih dahulu kita pahami arti istilah usaha dan arti istilah perencanaan.
Dalam pengertian ekonomi, usaha atau bisnis adalah semua kegiatan
yang dilakukan oleh individu maupun kelompok individu yang
dilaksanakan secara legal dengan menggunakan dan mengkombinasikan
sumberdaya atau faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang

Modul 19, Membuat Rencana Usaha


dan/atau jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh manfaat
finansial, yaitu laba bisnis atau laba usaha (business profit).

Dari batasan di atas dapat kita catat bahwa, suatu usaha atau
bisnis akan selalu berhubungan dengan pengharapan (expectation), yaitu
harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Kita
tahu betul, kepastian dari masa yang akan datang adalah ketidakpastian.
Dengan demikian, harapan untuk memperoleh keuntungan sifatnya adalah
penuh ketidak pastian. Artinya, bisa menguntungkan dan bisa juga tidak
menguntungkan. Jadi suatu usaha selalu mengandung risiko. Karena itu
supaya usaha yang akan dijalankan berhasil, perlu dibuat perencanaannya
dulu.

Perencanaan adalah fungsi manajemen yang berhubungan
dengan pemilihan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur,
aturan, program dan anggaran. Dari kedua pengertian di atas sekarang
dapat didefinisikan arti perencanaan usaha yaitu sebagai proses
penentuan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan,
program dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha
atau bisnis tertentu. Jadi dalam perencanaan usaha terkandung adanya:

1) Visi, yaitu cita-cita masa depan perusahaan yang akan melakukan

usaha tersebut.

2) Misi adalah maksud khas atau unik dan mendasar yang

membedakan perusahaan dengan perusahaan lain serta

mengidentifikasikan ruang lingkup kegiatan usaha/perusahaan yang

bersangkutan.

3) Tujuan adalah hasil yang ingin dicapai dari usaha/perusahaan

tersebut.

Modul 19, Membuat Rencana Usaha


4)
Strategi adalah cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan usaha
dengan melibatkan semua sumberdaya atau faktor produksi yang
dimiliki. Dalam dunia bisnis dikenal beberapa strategi yang biasa
diterapkan perusahaan sebagai berikut:

(1) Defender, strategi bisnis yang diarahkan untuk meraih dan
mempertahankan pasar pada segmen sempit dari seluruh pasar
potensial yang ada.
(2)
Prospector, strategi bisnis yang diarahkan secara agresif
untuk meraih pasar seluas-luasnya melalui inovasi produkproduk
baru.
(3) Analyzer, strategi bisnis yang dijalankan melalui imitasi, yaitu
meniru apa yang dilakukan prospektor. Strategi bisnis seperti ini
bertujuan meraih keuntungan dengan meminimalkan risiko.
(4) Kepemimpinan dalam biaya (cost-leadership strategy),
strategi bisnis yang diarahkan untuk meraih pasar seluasluasnya
melalui harga produk yang semurah-murahnya.
(5) Diferensiasi (differentiation strategy), strategi bisnis yang
diarahkan untuk meraih pasar seluas-luasnya melalui keunikan
produk yang dihasilkan. Keunikan tersebut bisa dicirikan oleh
kualitas yang tinggi, pelayanan yang prima, maupun rancangan
produk yang inovatif.
(6) Fokus (focus strategy), strategi bisnis yang diarahkan dalam
segmen pasar yang sempit yang dijalankan melalui fokus dalam
kepemimpinan biaya (cost focus) atau fokus dalam diferensiasi
(differentiation focus).
Modul 19, Membuat Rencana Usaha


STRATEGI
BISNIS
Defender
Prospektor
Analyzer
Kepemimpinan
Biaya
Diferensiasi
Fokus
STRATEGI
BISNIS
Defender
Prospektor
Analyzer
Kepemimpinan
Biaya
Diferensiasi
Fokus
Gambar 1 Alternatif Strategi Bisnis


Kebijakan adalah pedoman umum pembuatan keputusan. Kebijakan
merupakan batas bagi keputusan, yaitu menentukan apa yang dapat
dibuat dan apa yang tidak dapat dibuat.

Program adalah kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka
menjalankan usaha tersebut.

Anggaran adalah laporan sumberdaya keuangan yang disusun untuk
membiayai kegiatan-kegiatan tertentu dalam jangka waktu tertentu.
Anggaran terutama digunakan sebagai peralatan pengawasan dalam
mengelola usaha.

Prosedur adalah pedoman pelaksanaan kebijakan yang lebih rinci.
Suatu prosedur memberikan sejumlah instruksi yang terperinci untuk
pelaksanaan serangkaian kegiatan yang terjadi secara teratur.

Aturan adalah ketentuan bahwa sesuatu tindakan tertentu harus atau
tidak boleh dilakukan dalam situasi tertentu. Aturan digunakan untuk
mengimplementasikan kegiatan-kegiatan.
Modul 19, Membuat Rencana Usaha


2.
Sifat dan Manfaat Perencanaan Usaha
Suatu perencanaan usaha yang baik pada umumnya memiliki sifat
sebagai berikut:
a) Fokus, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan visi, misi
tertentu serta tujuan yang jelas.

b)
Rasional dan faktual, artinya perencanaan usaha dibuat
berdasarkan pemikiran yang masuk akal, realistik, berorientasi
masa depan serta didukung dengan fakta-fakta yang ada.

c)
Berkesinambungan dan estimasi, artinya perencanaan usaha
dibuat dan dipersiapkan untuk tindakan yang berkelanjutan serta
perkiraan-perkiraan tentang kondisi di masa datang.

d)
Preparasi dan fleksibel, artinya perencanaan usaha dibuat
sebagai persiapan, yaitu pedoman untuk tindakan-tindakan yang
akan dilaksanakan yang disesuaikan dengan lingkungan bisnis yang
dihadapi.

e)
Operasional, artinya perencanaan usaha dibuat sesederhana
mungkin, rinci serta dapat dilaksanakan.
Apabila suatu perencanaan usaha memiliki sifat-sifat di atas, maka

dengan membuat perencanaan usaha akan diperoleh beberapa manfaat
sebagai berikut:

1. Pekerjaan atau aktivitas dapat dilakukan secara teratur dan dengan
tujuan yang jelas.
2. Menghindari pekerjaan atau aktivitas yang tidak produktif serta
penggunaan sumberdaya yang lebih efisien.
3. Menyediakan alat evaluasi untuk menentukan berhasilan usaha.
4. Menyediakan landasan untuk pengawasan dan upaya perbaikan.
Artinya, perencanaan usaha digunakan untuk menjamin bahwa
tujuan yang telah ditetapkan tercapai.
Modul 19, Membuat Rencana Usaha


3. Proses Perencanaan Usaha
Telah dijelaskan bahwa, perencanaan usaha adalah proses. Sebagai
suatu proses, maka membuat suatu perencanaan usaha dilakukan dengan
mengikuti langkah-langkah tertentu. Adapun langkah-langkah yang
dimaksud dapat diragakan sebagai berikut:

LANGKAH 1:
Mengidentifikasi
Peluang Usaha
LANGKAH 2:
Menentukan jenis
usaha yang akan
dilakukan
LANGKAH 3:
Melakukan studi
kelayakan usaha
LANGKAH 4:
Menyusun
proposal
usaha
Proses
Perencanaan
Usaha
Gambar 2
Proses Perencanaan Usaha


LANGKAH 1. Mengidentifikasi peluang usaha

Pada umumnya, suatu produk berpotensi untuk laku dijual dan
menguntungkan apabila penawaran untuk produk tersebut masih lebih
kecil dari permintaannya. Peluang usaha muncul ketika permintaan pasar
lebih besar dari penawarannya. Jadi peluang usaha dicirikan oleh masih
adanya permintaan pasar untuk produk tersebut.

LANGKAH 2. Menentukan jenis usaha yang akan dijalankan

Berdasarkan langkah indentifikasi akan diperoleh berbagai alternatif
jenis usaha yang mungkin dipilih. Dari sejumlah alternatif yang ada

Modul 19, Membuat Rencana Usaha


selanjutnya dilakukan penilaian awal untuk menentukan jenis usaha yang
paling memungkinkan dan dipandang paling menguntungkan. Tentunya
dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang mungkin menjadi
pendukung maupun penghambat usaha. Pertimbangan-pertimbangan
yang perlu diperhatikan antara lain:

a) Jumlah modal dan sumber modal yang diperlukan.
b) Ketersediaan bahan baku baik secara kualitas, kuantitas maupun

kontinuitasnya.
c) Ketersediaan tenaga kerja yang diperlukan.
d) Prospek pemasaran produk yang dihasilkan.
e) Cara-cara pendistribusian.
f) Daya beli masyarakat terhadap produk yang dihasilkan.
g) Selera konsumen.


LANGKAH 3. Melakukan studi kelayakan usaha

Studi kelayakan usaha (SKU) atau feasibillity studi adalah cara yang
ditempuh untuk menentukan layak tidaknya suatu gagasan usaha
dilaksanakan. Maksud layak di sini dilihat dari berbagai aspek sebagai
berikut:

1) Aspek pasar dan pemasaran

Kelayakan usaha dilihat dari aspek pasar dan pemasaran ditunjukkan
oleh ada tidaknya peluang pasar untuk diraih. Suatu jenis usaha layak
dilaksanakan apabila jenis usaha tersebut memiliki peluang pasar yang
relatif tinggi. Peluang pasar ditunjukkan oleh ekses permintaan. Ekses
permintaan terjadi jika jumlah permintaan melebihi jumlah
penawarannya. Semakin tinggi ekses permintaan, semakin tinggi
peluang pasar, dan karena itu semakin layak jenis usaha tersebut
untuk dilaksanakan.

Modul 19, Membuat Rencana Usaha


2) Aspek produksi
Kelayakan usaha dilihat dari aspek produksi diantaranya berkenaan
dengan lokasi usaha yang direncanakan, fasilitas dan peralatan
produksi, pasokan bahan baku, serta ketersediaan tenaga kerja. Suatu
proyek dikatakan layak dilihat dari aspek produksi ditandai oleh lokasi
usaha yang strategis, tersedianya fasilitas dan peralatan produksi yang
memadai, tersedianya pasokan bahan baku yang terus menerus, serta
tersedianya tenaga kerja yang dibutuhkan.

3) Aspek finansial
Kelayakan usaha dilihat dari aspek finansial berkenaan dengan
manfaat yang mungkin diperoleh oleh investor atau pengusaha.
Manfaat ini disebut sebagai laba bisnis atau laba usaha (business
profit), yaitu pendapatan yang diperoleh setelah dikurangi dengan
seluruh biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan usaha. Dilihat dari
aspek finansial, suatu jenis usaha layak dilakukan apabila jenis usaha
tersebut mampu memberikan laba usaha yang memadai kepada
investor dan/atau kepada pengusaha yang menjalankan usaha
tersebut.

4) Aspek organisasi dan manajemen
Kelayakan usaha dilihat dari aspek organisasi dan manajemen
berkenaan dengan struktur kepemilikan usaha, struktur organisasi,
serta tim manajemen yang mengelola jenis usaha yang direncanakan.

Modul 19, Membuat Rencana Usaha


Pemilihan lokasi dan jenis
produk akan menentukan
besarnya biaya yang
dibutuhkan
produk akan menentukan
besarnya biaya yang
dibutuhkan


LANGKAH 4. Membuat proposal usaha
Langkah terakhir dalam proses perencanaan usaha adalah

membuat proposal usaha. Proposal usaha adalah dokumen tertulis dari

perencanaan usaha.

c. Rangkuman 1
1)
Perencanaan usaha adalah proses penentuan visi, misi dan tujuan,
strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran yang
diperlukan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis tertentu.

2)
Suatu perencanaan usaha yang baik pada umumnya memiliki sifat
sebagai berikut: Fokus, artinya perencanaan usaha dibuat
berdasarkan visi, misi tertentu serta tujuan yang jelas. Rasional dan
faktual, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan pemikiran
yang masuk akal, realistik, berorientasi masa depan serta didukung
dengan fakta-fakta yang ada. Berkesinambungan dan estimasi,

Modul 19, Membuat Rencana Usaha


artinya perencanaan usaha dibuat dan dipersiapkan untuk tindakan
yang berkelanjutan serta perkiraan-perkiraan tentang kondisi di masa
datang. Preparasi dan fleksibel, artinya perencanaan usaha dibuat
sebagai persiapan, yaitu pedoman untuk tindakan-tindakan yang akan
dilaksanakan yang disesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis
yang dihadapi. Operasional, artinya perencanaan usaha dibuat
sesederhana mungkin, rinci serta dapat dilaksanakan.

3)
Beberapa manfaat perencanaan usaha adalah pekerjaan atau aktivitas
dapat dilakukan secara teratur dan dengan tujuan yang jelas,
menghindari pekerjaan atau aktivitas yang tidak produktif serta
penggunaan sumberdaya yang lebih efisien, menyediakan alat evaluasi
untuk menentukan berhasilan usaha, serta menyediakan landasan
untuk pengawasan dan upaya perbaikan. Artinya, perencanaan usaha
digunakan untuk menjamin bahwa tujuan yang telah ditetapkan
tercapai.

4)
Proses perencanaan usaha meliputi empat hal, yaitu mengidentifikasi
peluang usaha, menentukan jenis usaha yang akan dijalankan,
melakukan studi kelayakan usaha, dan membuat proposal usaha.

d. Tugas
Seandainya Anda akan membuat suatu perencanaan usaha, maka Anda

harus mempertimbangan hal-hal dibawah ini:
1) Jumlah modal dan sumber modal yang diperlukan.
2) Ketersediaan bahan baku baik secara kualitas, kuantitas
maupun kontinuitasnya.
3) Ketersediaan tenaga kerja yang diperlukan.
4) Prospek pemasaran produk yang dihasilkan.
5) Cara-cara pendistribusian.

Modul 19, Membuat Rencana Usaha


6) Daya beli masyarakat terhadap produk yang dihasilkan.

7) Selera konsumen.
Tugas Anda, coba identifikasi ketujuh hal di atas seandainya Anda akan
suatu membuka usaha, apakah semuanya tersedia dan mendukung
rencana usaha Anda atau justru sebaliknya ?

e. Evaluasi
1) Instrumen Penilaian
1. Jelaskan dengan rinci apa yang dimaksud dengan perencanaan
usaha? (20)
2. Jelaskan apa sifat dari perencanaan usaha (20)
3. Apa manfaat yang bisa diperoleh dari perencanaan usaha? (15)
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perencanaan usaha sebagai
proses? (20)
5. Jelaskan, perencanaan usaha yang bagaimanakah yang baik
menurut asfek kelayakan finansial ! (25)
2) Kunci jawaban

1. Perencanaan usaha adalah proses penentuan visi, misi dan tujuan,
strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran yang
diperlukan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis tertentu.
2. Suatu perencanaan usaha yang baik pada umumnya memiliki sifat
sebagai berikut: fokus, artinya perencanaan usaha dibuat
berdasarkan visi, misi tertentu serta tujuan yang jelas, fasional
dan faktual, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan
pemikiran yang masuk akal, realistik, berorientasi masa depan serta
didukung dengan fakta-fakta yang ada, berkesinambungan dan
estimasi, artinya perencanaan usaha dibuat dan dipersiapkan
Modul 19, Membuat Rencana Usaha


untuk tindakan yang berkelanjutan serta perkiraan-perkiraan
tentang kondisi di masa datang, preparasi dan fleksibel, artinya
perencanaan usaha dibuat sebagai persiapan, yaitu pedoman untuk
tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan yang disesuaikan
dengan perubahan lingkungan bisnis yang dihadapi, operasional,
artinya perencanaan usaha dibuat sesederhana mungkin, rinci serta
dapat dilaksanakan,

3. Beberapa manfaat perencanaan usaha adalah
pekerjaan atau
aktivitas dapat dilakukan secara teratur dan dengan tujuan yang
jelas, menghindari pekerjaan atau aktivitas yang tidak produktif
serta penggunaan sumberdaya yang lebih efisien, menyediakan alat
evaluasi untuk menentukan berhasilan usaha, serta menyediakan
landasan untuk pengawasan dan upaya perbaikan, Artinya,
perencanaan usaha digunakan untuk menjamin bahwa tujuan yang
telah ditetapkan tercapai.
4. Perencanaan sebagai suatu proses artinya perencanaan itu dibuat
dengan mengikuti prosedur tertentu. Adapun prosedur dari
perencanaan usaha meliputi empat hal, yaitu mengidentifikasi
peluang usaha, menentukan jenis usaha yang akan dijalankan,
melakukan studi kelayakan usaha, dan membuat proposal usaha.
5. Dilihat dari aspek finansial, suatu jenis usaha layak dilakukan
apabila jenis usaha tersebut mampu memberikan laba usaha yang
memadai kepada investor dan/atau kepada pengusaha yang
menjalankan usaha tersebut.
Modul 19, Membuat Rencana Usaha


3) Kriteria Penilaian

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban. Hitunglah jawaban
Anda yang benar. Angka dalam kurung yang ada di belakang setiap nomor
menunjukkan skor nilai tiap nomor, yang kalau dijumlahkan skor
keseluruhannya adalah 100.

Selanjutnya, gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar modul ini.
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan = X 100 %

100

Arti tingkat pemahaman Anda:

90 % - 100 % = amat baik dan sangat berhasil

80 % - 89 % = baik dan berhasil

70 % - 79 % = kurang berhasil

? 69 % = tidak berhasil

Tingkat kelulusan bisa dicapai bila Anda bisa menjawan minimal 80
% dari soal-soal di atas. Kurang dari standar di atas Anda dinyatakan tidak
lulus.

Modul 19, Membuat Rencana Usaha


2. Kegiatan Belajar 2
MENILAI KELAYAKAN USAHA DAN
MEMBUAT PROPOSAL USAHA


a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2
Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ini diharapkan siswa
memiliki kemampuan untuk:

(1) Menjelaskan arti penilaian kelayakan usaha.
(2) Menentukan kelayakan usaha dengan menggunakan analisis manfaat
finansial.
(3) Menjelaskan pengertian dan tujuan membuat proposal usaha.
(4) Menjelaskan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap proposal
usaha.
(5) Menjelaskan isi dan sistematika proposal usaha.
(6) Membuat proposal usaha.
b. Uraian Materi 2
1. Pengertian Penilaian Kelayakan Usaha
Sebagaimana telah dijelaskan di muka, tujuan utama dari suatu
usaha adalah memperoleh keuntungan atau laba finansial. Karena itu
penentuan layak tidaknya suatu usaha yang direncanakan akan
dilaksanakan atau tidak ditentukan oleh kemungkinan keuntungan
finansial yang dapat diperoleh. Menilai kelayakan usaha adalah cara yang
ditempuh untuk menentukan layak (feasible) tidaknya suatu usaha
dilaksanakan. Pada umumnya, apabila penilaian kelayakan usaha
dilakukan dengan benar dan hasilnya menunjukkan bahwa usaha yang
direncanakan itu layak untuk dilaksanakan, maka pelaksanaannya jarang

Modul 19, Membuat Rencana Usaha


mengalami kegagalan, kecuali penilaian kelayakan usaha dilakukan
dengan data yang tidak benar dan/atau karena adanya faktor-faktor yang
tidak dapat terkontrol, misalnya terjadi bencana alam.

Bagaimana kita menilai kelayakan usaha yang direncanakan? Untuk
menilai apakah suatu usaha yang direncanakan layak (feasible) atau tidak
dilaksanakan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya melalui
analisis manfaat finansial. Ada beberapa kriteria yang biasa digunakan
untuk menentukan kelayakan usaha melalui analisis manfaat finansial.
Dari sekian banyak kriteria tersebut ada empat yang paling banyak
digunakan, yaitu net present value (NPV), internal rate of return (IRR),
net benefit cost ratio (Net B/C), dan profitability index. Kita bahas secara
singkat keempat kriteria tersebut.

1) Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV) atau nilai sekarang bersih adalah
analisis manfaat finansial yang digunakan untuk mengukur layak tidaknya
suatu usaha dilaksanakan dilihat dari nilai sekarang (present value) arus
kas bersih yang akan diterima dibandingkan dengan nilai sekarang dari
jumlah investasi yang dikeluarkan. Arus kas bersih adalah laba bersih
usaha ditambah penyusutan, sedang jumlah investasi adalah jumlah total
dana yang dikeluarkan untuk membiayai pengadaan seluruh alat-alat
produksi yang dibutuhkan dalam menjalankan suatu usaha.

Jadi, untuk menghitung NPV dari suatu usaha diperlukan data
tentang: (1) jumlah investasi yang dikeluarkan, dan (2) arus kas bersih
per tahun sesuai dengan umur ekonomis dari alat-alat produksi yang
digunakan untuk menjalankan usaha yang bersangkutan. Berdasarkan
kedua data tersebut, NVP dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut.

Modul 19, Membuat Rencana Usaha


nnn n

AKB I

NPV ?? n ?? n ?? PVAKB?? PVI (1)
i ?1 ?1? i? i?0 ?1? i? i?1i? 0

di mana:
NVP = net present value
AKB = arus kas besih = (laba setelah pajak + penyusutan) dari tahun pertama sampai

tahun n
i = Tingkat diskonto (discount factor) = tingkat bunga
PVAKB = present value dari AKB
I = pengeluaran investasi dari tahun awal (tahun 0) sampai tahun n
PVI = present value dari investasi

Kriteria penilaian adalah, jika NPV? 0 maka usaha yang
direncanakan atau yang diusulan layak untuk dilaksanakan dan jika
NPV<0, jenis usaha yang direncanakan tidak layak untuk dilaksanakan.

2) Internal Rate of Return (IRR)

Ukuran kedua yang sering digunakan dalam analisis manfaat
finansial adalah internal rate of return (IRR) atau tingkat pengembalian
dari investasi. IRR menunjukan tingkat discount rate atau tingkat
keuntungan dari investasi yang menghasilkan NPV sama dengan nol.
Untuk mengitung IRR digunakan rumus sebagai berikut:

NPV?

IRR ? i1 ? positif negatif ??i2 ? i1 ? (2)

?NPV ? NPV

di mana:
i1 = tingkat diskonto (tingkat bunga) yang menghasilkan NPV positif
i2 = tingkat diskonto (tingkat bunga) yang menghasilkan NPV negatif


Kriteria penilain digunakan tingkat bunga bank. Jadi, jika IRR ? tingkat
bunga bank, maka usaha yang direncanakan atau yang diusulan layak
untuk dilaksanakan, dan jika sebaliknya usaha yang direncanakan tidak
layak untuk dilaksanakan.

3) Net B/C

Analisis net B/C merupakan perbandingan antara presen value dari
arus kas bersih dengan present value investasi yang dikeluarkan. Net B/C

20

Modul 19, Membuat Rencana Usaha


sering juga disebut sebagai profitability indeks. Jadi, net B/C dihitung
dengan rumus:

? PVAKB

NetB/C ? (3)

? PVI
Kriteria penilaian dilakukan sebagai berikut: jika net B/C ? 1 usaha
yang direncanakan layak untuk dilaksanakan, dan jika net B/B < 1 usaha
yang direncanakan tidak layak untuk dilaksanakan.

2. Contoh Aplikasi Penilaian Kelayakan Usaha
Untuk memahami bagaimana penilain kelayakan usaha dilakukan,
cermati contoh berikut dengan seksama. Bila perlu diskusikan dengan
teman-teman dan minta bimbingan guru untuk memahaminya.

Anggaplah A sedang merencanakan untuk menjalankan usaha
angkutan kota. Untuk maksud tersebut, A berusaha memperoleh informasi
lebih mendalam mengenai usaha angkutan kota tersebut. Berdasarkan
data yang berhasil dikumpulkan dari beberapa pengusaha angkutan kota
diperoleh data sebagai berikut:

1. Jumlah biaya investasi untuk satu kendaraan angkutan kota bekas siap
pakai mencapai RP. 39.850.000,00 dengan umur ekonomis selama 5
tahun. Di samping itu berdasarkan pengalaman, kendaraan setelah
lima tahun masih memiliki nilai sisa dengan harga jual Rp.
5.000.000,00.
2. Biaya operasi dan pemeliharaan per tahun mencapai 4.620.000,00
dengan rinciannya per tahun adalah,
a. Gaji sopir Rp. 1.800.000,00 .
b. Biaya ban Rp. 2.340.000,00.
c. Biaya aki Rp. 80.000,00.
d. Biaya perawatan Rp. 120.000,00
Modul 19, Membuat Rencana Usaha


Selama 5 tahun jumlah biaya operasi dan perawatan diperkirakan tidak
berubah.

3. Penyusutan kendaraan dilakukan dengan menggunakan metode garis
lurus. Perhitungannya adalah,
Penyusutan kendaran per tahun = (harga beli aset – nilai sisa)/umur
ekonomis = (39.850.000 – 5.000.000)/5 = Rp. 6.970.000,00.
4. Setoran rata-rata per hari Rp. 55.000,00 dan sebulan dihitung 26 hari.
Dengan demikian, perkiraan pendapatan per tahun adalah Rp.
17.160.000,00.
5. Sumber dana investasi seluruhnya dibiaya dari modal sendiri. Tingkat
bunga kredit bank diketahui misalnya sebesar 19% per tahun.
Berdasarkan data tersebut, A ingin mengetahui apakah rencana
usaha angkutan kota tersebut layak atau tidak untuk dijalankan. Untuk
maksud tersebut A menghitung perkiraan rugi/laba, perkiraan arus kas,
dan analisis manfaat finansial terhadap rencana usaha angkutan kota
tersebut. Hasilnya dipaparkan melalui Tabel 1 sampai Tabel 4 sebagai
berikut:

Modul 19, Membuat Rencana Usaha


TABEL 1

Perkiraan Rugi/Laba Usaha Angkutan Kota
(dalam Rp. 000)

N
o
Keterangan
Tahun
0 1 2 3 4 5
1 Pendapatan usaha
a. Setoran
b. Nilai sisa
-17.160 17.160 17.160 17.160 17.160
5.000
2 Jumlah Pendapatan 17.16
0
17.16
0
17.16
0
17.16
0
22.16
0
4 a. Biaya operasional dan
pemeriharaan
b. Biaya Penyusutan
-
-
4.620
6.970
4.620
6.970
4.620
6.970
4.620
6.970
4.620
6.970
5 Jumlah biaya 11.59
0
11.59
0
11.59
0
11.59
0
11.59
0
6 LABA KOTOR: (2) – (5)
5.570 5.570 5.570 5.570
10.57
0
7 Bunga pinjaman ------
8 LABA SEBELUM PAJAK -
5.570 5.570 5.570 5.570
10.57
0
9 Pajak ------
10 LABA BERSIH -
5.570 5.570 5.570 5.570
10.57
0
11 ARUS KAS BERSIH:
(10) + (Penyusutan)
-12.54
0
12.54
0
12.54
0
12.54
0
17.54
0

TABEL 2

Perkiraan Arus Kas Bersih Usaha Angkutan Kota
(dalam Rp)

Tahun Investasi Arus Kas Bersih
0 39.850.000,00 -
1 -12.540.000
2 -12.540.000
3 -12.540.000
4 -12.540.000
5 -17.720.000

23

Modul 19, Membuat Rencana Usaha


TABEL 3
Perhitungan Net Present Value Usaha Angkutan Kota


Tahun Investasi
Arus Kas
Bersih
(AKB)
DF*)
19%
Present
Value
Investasi
(PVI)
Present
Value AKB
(PVAKB)
0 39.850.000 1 39.850.000 -
1 -12.540.000 .8403 -10.537.362
2 -12.540.000 .7062 -8.855.748
3 -12.540.000 .5934 -7.441.236
4 -12.540.000 .4987 -6.253.698
5 -17.720.000 .4190 -7.424.680
Jumlah 39.850.00
0
40.512.724

*) DF = discount factor = 1 di mana i = tingkat bunga; n = tahun
?1?i?n


Perhitungan NPV
Berdasarkan Tabel 3, dapat dihitung besarnya NPV sebagai berikut:

nnn n

AKB I

NPV ?? n ?? ?? PVAKB ?? PVI

n

i? 1 ?1 ? i? i? 0 ?1 ? i? i? 1i ? 0

NPV = 40.512.724 – 39.850.000 = 662.724 ? 0.


Perhitungan Net B/C
Mengitung net B/C juga menggunakan data pada Tabel 3 sebagai
berikut:

? PVAKB

NetB/ C ?

? PVI

40.512.724
Net B/C = = 1,02 > 1

39.850.000
24

Modul 19, Membuat Rencana Usaha


Net B/C = 1,02 mengandung arti, dari setiap Rp. 1 pengeluaran
investasi sanggup menghasilkan penerimaan kas bersih sebesar Rp.
1,02.


Perhitungan IRR
Perhitungan IRR dikemukakan melalui Tabel 4 di bawah ini.
TABEL 4

Perhitungan IRR Usaha Angkutan Kota

Tahun
Arus Kas
Bersih
(Rp 000)
Tingkat Bunga 19% Tingkat Bunga 21%
DF PVAKB DF PVAKB
12.540.000 .8403 10.537.362 .8264 10.363.056
12.540.000 .7062 8.855.748 .6830 8.564.820
12.540.000 .5934 7.441.236 .5644 7.077.576
12.540.000 .4987 6.253.698 .4665 5.849.910
17.720.000 .4190 7.424.680 .3855 4.834.170
Jumlah 40.512.724 -36.689.532
PVI 39.850.000 -39.850.000
NPV 662.724 -? 3.160.468

NPV?

IRR ? i1 ? positif negatif ??i2 ? i1 ?

?NPV ? NPV

di mana:
i1 = tingkat diskonto (tingkat bunga) yang menghasilkan NPV positif


i2 = tingkat diskonto (tingkat bunga) yang menghasilkan NPV negatif

Modul 19, Membuat Rencana Usaha


662.724

IRR ? 0,19 ??0,21 ? 0,19?

?662.724 ? (? 3.160.468)?

662.724

?0,19 ??0,02?

?662.724 ? 3.160.468?

= 0,1935

= 19,35% > 19%


Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis manfaat finansial, yaitu dengan
menggunakan ukuran atau kriteria NPV, net B/C dan IRR diperoleh
informasi bahwa:

(1) NPV > 0
(2) IRR > 19%, dan
(3) Net B/C atau indeks profitabilitas > 1
Karena itu dapat disimpulkan bahwa, rencana usaha angkutan kota
layak untuk dilaksanakan.

3. Pengertian dan Tujuan Proposal Usaha
Proposal usaha adalah dokumen tertulis tentang perencanaan
usaha yang diusulkan kepada pihak investor (pemilik modal) maupun
perbankan sebagai bahan pertimbangan dan penilaian untuk memperoleh
dana investasi yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha yang
direncanakan. Perhatikan, dari definisi tersebut terungkap bahwa:

(1) Proposal usaha adalah sebuah dokumen tertulis tentang perencanaan
usaha. Sebagai dekokumen tertulis, maka sebuah proposal usaha
harus ditulis dengan benar, lengkap, rinci, akurat dan jelas.
(2) Proposal usaha dibuat dengan tujuan utama untuk memperoleh dana
investasi yang dibutuhkan dalam rangka membiayai pelaksanaan
usaha yang direncanakan.
Modul 19, Membuat Rencana Usaha


(3) Proposal usaha diajukan kepada penyandang dana, yaitu investor
dan/atau pihak perbankan.
4. Pihak-pihak yang Membutuhkan Proposal Usaha
Sebagaimana terungkap dari pengertian proposal usaha di atas,
ada beberapa pihak yang memerlukan proposal usaha sebagai berikut:

1) Pengusaha
Bagi pengusaha proposal usaha merupakan dokumen tertulis lengkap
dan rinci tentang perencanaan usaha (business plan) yang akan
dilakukan dan digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi pelaksanaan
dari usaha yang direncanakan.

2) Investor
Bagi investor, proposal usaha merupakan gambaran tentang prospek
usaha dan kemungkinan-kemungkinan keuntungan yang dapat
diperoleh. Karena itu sebuah proposal usaha bagi investor akan
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan
kemungkinan ikut berinvestasi dalam usaha yang direncakan dalam
proposal usaha tersebut.

3) Perbankan/Lembaga Keuangan
Melalui proposal usaha pihak perbankan dapat menilai mengenai
prospek kesinambungan serta kemampuan usaha yang direncanakan
dalam membayar semua kewajiban finansialnya. Karena itu bagi pihak
perbankan, proposal usaha digunakan sebagai dasar penilaian untuk
menentukan penyaluran kredit bagi pendanaan usaha tersebut.

4) Pemerintah
Melalui proposal usaha, pemerintah dapat menilai mengenai
sumbangan usaha yang akan dilaksanakan terhadap kegiatan
ekonomi maupun dampak sosial yang ditimbulkan bagi masyarakat
secara keseluruhan.

Modul 19, Membuat Rencana Usaha


5. Isi dan Sistematika Proposal Usaha
Sebagai sebuah dokumen tertulis perencanaan usaha yang akan
digunakan untuk memperoleh dana investasi, maka proposal usaha
harus dibuat dengan objektif, lengkap, rinci, akurat, jelas, komunikatif
dan sudah tentu menarik untuk dibaca. Isi proposal usaha pada intinya
akan mengungkapkan tentang deskripsi perusahaan, aspek pasar dan
pemasaran, aspek produksi, aspek keuangan, serta aspek organisasi
dan manajemen.
Bagaimana sistematika penyusunan proposal usaha? Tidak ada
sistematika yang baku. Tetapi yang penting, sebuah proposal usaha
harus dapat menarik minat investor menanamkan modalnya, atau
pihak perbankan agar mau memberikan kredit guna membiayai
investasi yang dibutuhkan untuk merealisasikan usaha yang
direncanakan.
Meskipun belum ada bentuk atau sistematika penyusunan proposal
yang baku, tetapi pada umumnya sebuah proposal akan disusun
dengan sistematika sebagai berikut:

(1) Ringkasan
Tujuan dari ringkasan adalah memberikan informasi singkat
tentang keseluruhan isi proposal usaha. Dengan membaca ringkasan,
dalam waktu yang relatif singkat pihak-pihak yang berkepentingan
seperti investor atau pihak perbankan sudah dapat memperoleh
gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan isi proposal. Karena itu,
isi ringkasan harus ditulis secara singkat, padat tetapi jelas menyentuh
keseluruhan isi proposal.

Modul 19, Membuat Rencana Usaha


(2) Diskripsi Perusahaan
Dalam bagian ini dikemukakan segala sesuatu yang berhubungan
dengan perusahaan yang akan melaksanakan usaha tersebut. Nama,
visi, misi, dan tujuan perusahaan. Tidak ketinggalan dikemukakan juga
riwayat perusahaan dilengkapi dengan dokumen perusahaan, jenis
usaha yang dikelola serta jenis usaha yang direncanakan akan
dilaksanakan. Bila diperlukan lengkapi deskripsi ini dengan gambar
atau foto yang dianggap penting.

(3) Aspek Pasar dan Pemasaran
Bagian ini mengemukakan tiga hal, yaitu gambaran struktur industri

dan lingkungan usaha, kondisi pasar serta rencana pemasaran yang

akan dijalankan untuk produk yang akan dihasilkan.

(4) Aspek Produksi
Dalam bagian ini dikemukakan hal-hal yang berhubungan dengan
aspek teknis produksi. Di dalamnya menyangkut lokasi usaha, fasilitas
dan peralatan produksi yang dibutuhkan, pasokan bahan mentah,
kebutuhan tenaga kerjas, serta biaya produksi.

(5) Aspek Keuangan
Aspek keuangan memaparkan tentang tahapan usaha, biaya
prainvestai, biaya investasi, biaya pemasaran, administrasi dan
umum, sumber pembiayaan dan penggunaan dana, proyeksi labarugi,
proyeksi aliran kas, serta analisis finansial kelayakan usaha.

(5) Aspek Organisasi dan Manajemen
Modul 19, Membuat Rencana Usaha


Dalam bagian ini diuraikan tentang struktur organisasi disertasi
deskripsi pekerjaan untuk masing-masing jabatan yang terdapat
dalam struktur organisasi, tim manajemen yang mengelola usaha
dilengkapi dengan daftar riwayat hidup singkat.

(6) Kesimpulan
Bagian kesimpulan mengemukakan kesimpulan sehubungan
dengan layak tidaknya suatu usaha yang direncanakan dilaksanakan,
baik dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, produksi, keuangan
serta aspek organisasi dan manajemen.

(7) Daftar Rujukan dan Lampiran
Daftar rujukan mengemukakan berbagai referensi yang digunakan
untuk membuat prposal usaha. Sedang lampiran mengemukakan
berbagai informasi penting yang relevan dengan isi proposal usaha.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut
dikemukakan isi dan sistematika proposal usaha sebagai berikut:

Modul 19, Membuat Rencana Usaha


Tabel 1

Isi dan Sistimatika Proposal Usaha

RINGKASAN
BAB I DESKRIPSI PERUSAHAAN
A. Deskripsi umum perusahaan
B. Riwayat dan dokumen perusahaan
C. Visi, misi dan tujuan Perusahaan
D. Jenis usaha yang dikelola
E. Jenis usaha yang direncanakan dan poduk yang akan dihasilkan
BAB II PASAR DAN PEMASARAN
A. Gambaran industri dan lingkungan usaha
B. Kondisi pasar
1. Pasar sasaran
2. Peluang pasar
3. Estimasi pangsa pasar
C. Rencana pemasaran
1. Penetapan harga produk
2. Strategi pemasaran
3. Estimasi penjualan
BAB III ASPEK PRODUKSI
A. Analisis lokasi usaha
B. Fasilitas dan peralatan produksi
C. Kebutuhan bahan baku
D. Kebutuhan tenaga kerja
E. Proses produksi
F. Kapasitas produksi
G. Struktur biaya produksi
BAB IV ASPEK KEUANGAN
A. Tahapan pelaksanaan usaha yang direncanakan
B. Biaya pra-investasi: biaya persiapan dan studi kelayakan
C. Biaya investasi
D. Biaya pemasaran, administrasi dan umum
E. Sumber pembiayaan dan penggunaan dana
F. Proyeksi laba-rugi
G. Proyeksi aliran kas
H. Analisis manfaat finansial usaha (AMFU)
BAB V KESIMPULAN

DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN

Modul 19, Membuat Rencana Usaha


c. Rangkuman 2
1) Penilaian kelayakan usaha adalah cara yang ditempuh untuk
menentukan layak tidaknya suatu usaha dilaksanakan.
2) Penilaian kelayakan usaha dilakukan melalui analisis manfaat
finansial.
3) Melalui analisis manfaat finansial, ada tiga kriteria yang biasa
digunakan untuk menentukan layak tidaknya suatu usaha
dilaksanakan, yaitu analisis NPV, IRR dan analisis NetB/C.
4) Proposal usaha adalah dokumen tertulis tentang perencanaan
usaha yang diusulkan kepada pihak investor (pemilik modal)
maupun perbankan sebagai bahan pertimbangan dan penilaian
untuk memperoleh dana investasi yang dibutuhkan untuk
menjalankan usaha yang direncanakan.
5) Proposal usaha dibuat dengan tujuan utama untuk memperoleh
dana investasi yang dibutuhkan dalam rangka membiayai
pelaksanaan usaha yang direncanakan.
6) Pihak-pihak yang berkepentingan dengan proposal usaha adalah
pengusaha itu sendiri, investor, perbankan, dan pemerintah.
7) Isi dan sistematika proposal usaha meliputi ringkasan, deskripsi
perusahaan, aspek pasar dan pemasaran, aspek produksi, aspek
keuangan, aspek organisasi dan manajemen, serta kesimpulan.

c. Tugas
Buatlah suatu proposal usaha berdasarkan isi dan sistematika proposal
usaha yang telah Anda pelajari dalam modul ini !

Modul 19, Membuat Rencana Usaha


e. Evaluasi
1)
Instrumen Penilaian

Untuk memantapkan penguasaan Anda terhadap keseluruhan
materi modul ini, berikut dikemukakan beberapa pertanyaan evaluasi..
Jawablah seluruh pertanyaan yang terdapat dalam instrumen penilaian ini.
Setelah seluruhnya dijawab, cocokkan jawaban Anda dengan kunci
jawabannya. Selanjutnya lihat Bab III untuk tindak lanjut yang harus Anda
lakukan.
Petunjuk. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas.

1. Apa yang dimaksud dengan penilaian kelayakan usaha? (15)
2. Dengan
menggunakan analisis manfaat finansial, jelaskan
bagaimana menilaian kelayakan usaha yang direncanakan? (20)
3. Apa yang dimaksud dengan proposal usaha ? (15))
4. Apa tujuan utama dari membuat proposal usaha? (20))
5. Jelaskan pihak-pihak siapa saja yang berkepentingan terhadap
proposal usaha? (15)
6. Kemukakan isi dan sistematika proposal usaha ! (15)
2) Kunci Jawaban

1. Penilaian kelayakan uasaha adalah cara yang ditempuh untuk
menentukan layak tidaknya suatu usaha dilaksanakan.
2. Dengan menngunakan analisis manfaat finansial, kelayakan usaha
yang direncanakan ditentukan dengan menggunakan tiga kriteria,
yaitu analisis NPV, IRR dan analisis Net B/C. Suatu rencana usaha
dikatakan layak untuk dilaksanakan jika: NPV ? 0; IRR > bunga
bank, dan NetB/C > 1.
3. Proposal usaha adalah dokumen tertulis tentang perencanaan
usaha yang diusulkan kepada pihak investor (pemilik modal)
Modul 19, Membuat Rencana Usaha


maupun perbankan sebagai bahan pertimbangan dan penilaian
untuk memperoleh dana investasi yang dibutuhkan untuk
menjalankan usaha yang direncanakan.

4. Tujuan utama membuat proposal usaha adalah untuk memperoleh
dana investasi yang dibutuhkan dalam rangka membiayai
pelaksanaan usaha yang direncanakan.
5. Pihak-pihak yang berkepentingan dengan proposal usaha adalah
pengusaha itu sendiri, investor, perbankan, dan pemerintah.
6. Isi dan sistematika proposal usaha meliputi ringkasan, deskripsi
perusahaan, aspek pasar dan pemasaran, aspek produksi, aspek
keuangan, aspek organisasi dan manajemen, serta kesimpulan.
3) Kriteria Penilaian

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban. Hitunglah jawaban
Anda yang benar. Angka dalam kurung yang ada di belakang setiap nomor
menunjukkan skor nilai tiap nomor, yang kalau dijumlahkan skor
keseluruhannya adalah 100.

Selanjutnya, gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar modul ini.
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan = X 100 %

100
Arti tingkat pemahaman Anda:
90 % - 100 % = amat baik dan sangat berhasil
80 % - 89 % = baik dan berhasil
70 % - 79 % = kurang berhasil


? 69 % = tidak berhasil

Modul 19, Membuat Rencana Usaha


Tingkat kelulusan bisa dicapai bila Anda bisa menjawan minimal 80
% dari soal-soal di atas. Kurang dari standar di atas Anda dinyatakan tidak
lulus.

Modul 19, Membuat Rencana Usaha


BAB III
PENUTUP

Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80 % ke atas, berarti
Anda bagus dan berhasil dan Anda boleh mengajukan ujian sertifikasi !
Anda dapat meneruskan pada modul 20. Tetapi, bila penguasaan Anda
masih dibawah 80 % Anda belum berhasil dan berarti Anda harus
mengulangi mempelajari kegiatan belajar pada modul ini, terutama bagian
yang belum Anda kuasai untuk mengajukan uji sertifikasi.

Modul 19, Membuat Rencana Usaha


DAFTAR PUSTAKA


Djamin, Zulkarnaen. (1984). Perencanaan dan Analisis Proyek.
Jakarta: LP-FE Universitas Indonesia.

Ibrahim, H.M.Yacob. (1998). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Rineka
Cipta.

5th

Griffin, Ricky W. (1996). Management. Edition. U.S.A: Houghton
Mifflin Company.

Husein Umar. (1997). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

Ichsan, Moch., Kusnadi, dan M. Syaifi. (2000). Studi Kelayakan Proyek
Bisnis. Malang: Universitas Brawijaya.

Kusnendi. (2003). Studi Kelayakan Proyek Bisnis. Bandung: JPE
Universitas Pendidikan Indonesia.

Machfoedz, Mahmud & Mas’ud Machfoedz. (2004). Kewiraswastaan
Suatu Pendekatan Kontemporer. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Nitisemito, Alex S. & Umar Burhan. (2004). Wawasan Studi Kelayakan
dan Evaluasi Proyek. Jakarta: Bumi Aksara.

Prawirohardjono, Sutrisno. (1988). Evaluasi Proyek. Jakarta: Karunika.

Suad Husnan dan Suwarsono. (1994). Studi Kelayakan Proyek.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Ukas, Maman. (2004). Manajemen: Konsep, Prinsip dan Aplikasi.
Bandung: Agnini.

Modul 19, Membuat Rencana Usaha

BAHAN AJAR KEWIRAUSHAAN

MODUL



20


KEWIRAUSAHAAN SMK


EVALUASI DAN PENGEMBANGAN USAHA
Kode: B3.20.KWU

Penulis :
Dr. Suryana, M.Si



DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2004


MODUL


20
EVALUASI DAN
PENGEMBANGAN USAHA

SURYANA

BAB I
PENDAHULUAN


A. DESKRIPSI
Modul ini berjudul “Evaluasi dan Pengembangan Usaha”, yang
isinya memuat lingkup belajar:

a. Kriteria keberhasilan usaha;
b. Rasio keuangan;
c. Teknik Pengelolaan usaha; dan
d. Teknik Pengembangan Usaha.
Materi pembelajaran dalam modul ini merupakan rangkaian dari
modul-modul sebelumnya terutama yang menyangkut pengelolaan usaha
kecil, perencanaan dan pengembangan usaha kecil. Materi pada modul ini
dimaksudkan agar Anda memiliki sub-kompetensi “Mengevaluasi dan
mengembangkan usaha kecil” dan kompetensi “Merencanakan dan
pengelolaan usaha kecil”.

Setelah mempelajari modul ini Anda akan memahami bagaimana
mengevaluasi keberhasilan usaha, mengenal kriteria-kriteria keberhasilan
usaha, cara membuat laporan kegiatan usaha, dan cara mengembangkan
usaha. Dalam praktik sehari-hari, Anda diharapkan akan dapat membuat
laporan keuangan dengan menyusun rasio keuangan, menyusun laporan
pengelolaan usaha dan menyusun rencana pengembangan usaha, Anda
juga.

________________________________________________________________1

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


Setelah mempelajari materi pada modul ini, Anda diharapkan dapat
memilih kemampuan sebagai berikut.

1. Memahami kriteria keberhasilan usaha, mampu membuat rasio
keuangan, teknik menyusun laporan, dan menyusun rencana
pengembangan usaha.
2. mempraktekkan
perhitungan kriteria-kriteria untuk mengukur
keberhasilan usaha.
3. Dapat membuat laporan pengelolaan usaha.
4. Menguasai cara-cara pengembangan usaha.
B. Prasyarat
Sebagai prasyarat untuk mempelajari modul ini atau sebelum
mempelajari modul ini, terlebih daahulu sebaiknya Anda memiliki wawasan
tentang:

1) Unsur-unsur rasio keuangan;
2) Menguasai modul-modul sebelumnya; dan
3) Mengetahui aspek-aspek pengelolaan usaha.


Semua materi di atas telah Anda pelajari dalam modul-modul
sebelumnya.

C. Petunjuk Penggunaan Modul
Agar Anda berhasil menguasai modul ini dengan baik, ikutilah petunjuk
belajar sebagai berikut.

a.
Bagi Siswa
1.
Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan modul ini, sampai
Anda memahami betul apa, untuk apa, dan bagaimana
mempelajari modul ini.
2.
Baca sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci
dan kata-kata yang Anda anggap baru. Kemuadian cari dan baca
________________________________________________________________2

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


pengertian kata-kata kunci dalam daftar kata-kata sulit modul ini
atau dalam kamus manajemen dan ekonomi yang ada.

3.
Pelajari laporan-laporan pengelolaan usaha dan amati indicatorindikator
yang menunjukkan keberhasilan tersebut perusahaan
yang Anda lihat.
4.
Cek tentang diri Anda, apakah Anda telah memahami cara-cara
mengembangkan usaha? Bila belum, pelajari lagi secara cermat.
Untuk mendapat sertifikasi, Anda harus dites tingkat kemampuan
dan kecerdasan kewirausahaan dengan alat tes khusus.
5.
Bila ada kesulitan, diskusikan dengan teman Anda dan tanyakan
kepada guru atau tutor Anda.
b. Bagi Guru
Modul ini dirancang untuk membantu siswa dalam proses belajar
dari mulai merancang, menjelaskan, mengorganisir, membimbing,
mengarahkan, membantu, sampai dengan mengevaluasi hasil belajar
siswa. Oleh sebab itu, peran Anda sebasgai guru adalah sebagai
berikut.

1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan modul ini, sampai
Anda memahami betul apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari
modul ini.
2. Membantu siswa dalam proses belajar.
3. Membimbing
siswa melakukan tugas-tugas pelatihan yang
dijelaskan dalam tahap belajar.
4. Membantu
siswa dalam memaqhami konsep, praktik baru
kewirausahaan dan menjiwai kendala-kendala dalam proses belajar.
5. Membantu siswa dalam menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
6. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok untuk berdiskusi.
________________________________________________________________3

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


7. Merancang pendamping Guru atau praktisi lain jika diperlukan.
8. Mencatat kemajuan belajar siswa.
9. Melaksanakan penilaian.
10.Jelaskan kepada siswa bagian-bagian yang harus didiskusikan
dengan temannya dan bagioan-bagian yang harus dilakukan dalam
bentuk pengamatan ke lapangan.

D. Tujuan Akhir
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar pada modul ini, Anda
diharaapkan memiliki kemampuan sebagai berikut.

a. Memiliki Kinerja
1. Dapat membuat laporan pengelolaan usaha.
2. Dapat membuat laporan keuangan.
3. Memiliki keterampilan dalam menyusun laporan yang didasarkan
pada hasil evaluasi.
4. Memahami
cara-cara pengembangan usaha berdasarkan hasil
evaluasi.
b. Kriteria Kinerja
1. Kriteria
kinerja evaluasi persiapan diidentifikasi berdasarkan
kemampuan menyusun laporan pengelolaan keuangan dan
perencanaan usaha yang diidentifikasi berdasarkan kemampuan
membuat analisis keuangan, teknik menyususn laporan, dan teknik
mengembangkan usaha.
2. Kriteria
laporaan diidentifikasi berdasarkan kemampuan cara
menyususn sistematika laporan pengelolaan usaha.
3. Kriteria Kinerja pengembangan usaha diidentifikasi berdasarkan
kemampuan menguasai cara pengembangan usaha.
c.
Kondisi/Variabel yang Diperlukan
________________________________________________________________4

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


1. Untuk menguasai criteria keberhasilan usaha, siswa perlu diberi
contoh-contoh cara menghitung rasio keuangan, teknik menyususn
laporan dan cara menyusun rencana pengembangan usaha.
2. Untuk menguasai caraa-cara menyusun laporan pengelolaan usaha,
siswa perlu diberi contoh-contoh laporan usaha kecil daan latihan
membuat laporan sederhana usaha kecil.
E. Kompetensi
1. Kompetensi Utama: Siswa dapat Mengelola Usaha Kecil.
2. Sub Kompetensi: Siswa dapat mengevaluasi dan mengembangkan
usaha.
F. Cek Kemampuan
Untuk mengecek kemampuan Anda harus dapat menjawab pertanyaanpertanyaan
berikut.

1. Jelaskan unsure-unsur yang dapat dijadikan indicator keberhasilan
suatu perusahaan dianggap berhasil.
2. Kriteria
apa yang dijadikan tolok ukur keberhasilan suatu
perusahaan itu?
3. Apa saja yang harus dibuat dalam laporan pengelolaan usaha?
4. Apa yang harus dikembangkan terlebih dahulu agar perusahaan
kecil berhasil?
5. Bagaimana langkah-langkah dalam mengembangkan usaha yang
berhasil?
6. Keterampilan dan pengetahuan apa yang harus dimiliki seseorang
agar dapat mengembangkan usaha dan menyusun laporan
pengelolaan usaha?
________________________________________________________________5

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


Apabila Anda atau siswa telah menguasai kompetensi dan sub
kompetensi di atas, Anda atau siswa dapat mengajukan tes kompetensi
kepada penilai.

G. Glosarium
1. Ratio-ratio Neraca
(Baalance sheet ratios), ialah ratio-ratio yang
disusun dari data yang berasal dari neraca, misalnya current ratio, aid-
test ratio, curreent assets to total assets ratio, current liabilities to total
assets ratio dan lain sebagainya.
2. Ratio-ratio laporan Rugi & Laba (income statement ratios), ialah ratio-
ratio yang disusun dari data yang berasal dari income statement,
misalnya gross profit margin, net operating margin, operating ratio
dan lain sebagainya.
3. Ratio-ratio antar laporan (Inter-statement ratios), ialah ratio-ratio yang
disusun dari data yang berasal dari neraca dan data lainnya berasal
dari income statement, misalnya assets turnover, inventory turnover,
receivables turnover dan lain sebagainya.
4.
Ratio likwiditas adalah ratio-ratio yang ddimaksudkan untuk
mengukur likwiditas perusahaan (current ratio, acid test ratio).
5. Ratio Leverage adalah ratio-ratio yang dimaksudkan untuk mengukur
sampai berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang (Debt
to total assets ratio. Net worth to debt ratio dan lain sebagainya).
6. Ratio-ratio
Aktivitas, yaitu ratio-ratio yang dimaksudkan untuk
mengukur sampai seberapa besar effektivitas perusahaan dalam
mengerjakan aumber-sumber dananya (inverntory turnover, average
collection period dan lain sebagainya).
7. Ratio-ratio profitibilitas, yaitu ratio-ratio yang menunjukan hasil akhir
dari sejumlah kebijaksanaan daan keputusan-keputusan (Profit margin
on sales, Return on total assets,return on net worth dan lain
sebagainya)
________________________________________________________________6

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


BAB II
PEMBELAJARAN


A. Rencana Belajar
Mempelajari modul ini dapat dilakukan dengan rincian kegiatan sebagai
berikut.

Kegiatan Waktu/Tahap Tempat Tanda tangan
1. Mengkaji secara mandiri 2 x 45 menit Di Sekolah
2. Berdiskusi dengan teman 2 x 45 menit Di Sekolah
3. Latihan dan mengkaji contoh 3 x 45 menit Di Sekolah dan
lapangan
4. Pengamatan lapangan 3 x 45 menit Di Lapangan

B. Kegiatan Belajar
Kegiatan Belajar 1

MENYUSUN LAPORAN KEGIATAN USAHA

a. Tujuan Kegiatan Belajar 1
Setelah kegiatan belajar ini, siswa diharapkan dapat:

1. Memahami kriteria keberhasilan usaha, mampu membuat rasio
keuangan, teknik menyusun laporan, dan menyusun rencana
pengembangan usaha.
2. Menghitung keberhasilan usaha dengan menggunaklan kriteriakriteria
pengukuran keberhasilan usaha.
b. Uraian Materi 1
1. Laporan Kegiatan Usaha
Dalam rangka pengendalian usaha, seorang wirausaha harus
mampu membuat laporan kegiatan usaha dan langkah berikutnya dalam
rangka pengembangan usaha. Laporan pengelolaan usaha dibuat

________________________________________________________________7

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


berdasarkan kebutuhan. Pada usaha kecil dibuat laporan-laporan sebagai
berikut.

(1)
Laporan Manajemen, yang terdiri dari laporan bulanan, dan laporan
tahunan.
(2)
Laporan kinerja perusahaan yaitu laporan keuangan.
2. Macam-macam ratio Keuangan
Sebagaimana disebutkan di muka ratio keuangan banyak sekali
jenisnya karena ratio dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisa.
Demikian pula pengelompokan ratio juga bermacam-macam. Aoabila
dilihat dari sumber dari mana ratio dibuat, maka ratio dapat dogolongkan
dalam 3 golongan, yaitu:

8. Ratio-ratio Neraca
(Baalance sheet ratios), ialah ratio-ratio yang
disusun dari data yang berasal dari neraca, misalnya current ratio, aid-
test ratio, curreent assets to total assets ratio, current liabilities to total
assets ratio dan lain sebagainya.
9. Ratio-ratio laporan Rugi & Laba (income statement ratios), ialah ratio-
ratio yang disusun dari data yang berasal dari income statement,
misalnya gross profit margin, net operating margin, operating ratio
dan lain sebagainya.
10.Ratio-ratio antar laporan (Inter-statement ratios), ialah ratio-ratio yang
disusun dari data yang berasal dari neraca dan data lainnya berasal
dari income statement, misalnya assets turnover, inventory turnover,
receivables turnover dan lain sebagainya.

Ada pula penulis yang menggunakan istilah “financial ratios” untuk
ratio-ratio neraca, “operating ratios” untuk ratio-ratio laporan rugi & laba
dan “financial operating ratios” untuk ratio-ratio antar laporan.

________________________________________________________________8

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


Ada pula yang mengelompokan ratio-ratio daalam ratio-ratio
likwiditas, ratio-ratio leverage, ratio-ratio aktivitas dan ratio-ratio
profitibilitas.
Ratio likwiditas adalah ratio-ratio yang ddimaksudkan untuk mengukur
likwiditas perusahaan (current ratio, acid test ratio).
Ratio Leverage adalah ratio-ratio yang dimaksudkan untuk mengukur
sampai berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang (Debt to
total assets ratio. Net worth to debt ratio dan lain sebagainya).
Ratio-ratio Aktivitas, yaitu ratio-ratio yang dimaksudkan untuk mengukur
sampai seberapa besar effektivitas perusahaan dalam mengerjakan
aumber-sumber dananya (inverntory turnover, average collection period
dan lain sebagainya).
Ratio-ratio profitibilitas, yaitu ratio-ratio yang menunjukan hasil akhir dari
sejumlah kebijaksanaan daan keputusan-keputusan (Profit margin on
sales, Return on total assets,return on net worth dan lain sebagainya).

Dalam bab ini akan dikemukakan beberapa macam ratio, cara
perhitungan beserta interpretasinya berdasarkan laporan financial di
bawah ini.

________________________________________________________________9

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


Perusahaan “PT REKAYASA”.
Neraca per 31 Desember 2004


Aktiva Utang dan Modal
Aktiva lancar: Utang lancar
Kas ………………………
Efek ……………………..
Piutang …………………
Persediaan (inventory)
Jumlah A.L …………….
Aktiva tetap:
Mesin Rp. 700.000,-
Depresiasi Rp 100.000,-
Bangunan Rp. 1.000.000,-
Depresiasi 200.000,-
Tanah ………………………..
Intangibles …………………
Jumlah A.T ……………..
Jumlah Aktiva …………
Rp. 200.000,-
Rp. 200.000,-
Rp. 160.000,-
Rp. 840.000,-
Rp. 1.400.000,-
Rp. 600.000,-
Rp. 800.000,-
Rp. 100.000,-
Rp. 100.000,-
Rp. 1.600.000,-
Rp. 3.000.000,-
Utang perniagaan
Utang Wesel
Utang Pajak
Jumlah H.L
Utang JK. Panj.
5% Obligas
Modal sendiri:
Mod saham
Rp. 1.200.000,Agio
saham
Rp. 200.000,-
Laba ditahan
Modal sendiri
Jmh utang &
Modal sendiri
Rp. 300.000,-
Rp. 100.000,-
Rp. 160.000,-
Rp. 560.000,-
Rp. 600.000,-
Rp. 1.400.000,-
Rp. 400.000,-
Rp. 1.840.000,-
Rp. 3.000.000,-

Perusahaan “PT REKAYASA”.
Laporan Rugi & Laba 31 Desember 2004


Penjualan…………………………………………………………...... Rp. 4.000.000,-
Harga Pokok penjualan………………………………………..... Rp. 3.000.000,-
Laba Bruto……………………………………………………………. Rp. 1.000.000,Biaya-
biaya administrasi, penjualan umum………………. Rp. 570.000,-
Keuntungan sebelum bunga dan pajak (EBIT)………….. Rp. 430.000,-
Bunga obligasi (5% x Rp. 600.000,-)………………………. Rp. 30.000,-
Keuntungan sebelum pajak…………………………………….. Rp. 400.000,-
Pajak Penghasilan………………………………………………….. Rp. 160.000,-
Keuntungan neto sesudah pajak (EAT)……………………. Rp. 240.000,


________________________________________________________________10

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


Berdasarkan data dari laporan finansiil tersebut, kita akan menghitung
berbagai macam ratio finansiil seperti terlihat dalam table di bawah ini :

3. Ratio-ratio finansiil
Ratio Metode Perhitungan Interprestasi
I. Ratio Likwiditas :
a. Current ratio
g LancarU
AktivaLancar
.tan
.
2,5 :1560.000
1.400.000
??
atau 250%
Kemampuan untuk
membayar utang yang
segera harus di penuhi
dengan aktiva lancar.
Setiap utang lancar Rp.
1,- dijamin oleh aktiva
lancer Rp. 2,50
b. Cash ratio (ratio of EfekKas ? Kemampuan untuk
immediate solvency) g LancarU .tan membayar utang yang
segera harus dipenuhi
?
?
?
560.000
20.000200.000 dengan kas yang
tersedia dalam
= 0,71 : 1 atau 71 % perusahaan dan efek
yang dapat segera
diuangkan.
Setiap utang lancar Rp.
1,- dijamin oleh kas dan
efek Rp. 0,71.
c. Quick (Acid test) ?? tan gPiuEfekKas Kemampuan untuk
ratio .tan g lancaru membayar utang yang
segera harus dipenuhi
?
??
?
560.000
160.00020.000200.000
= 1 : 1 atau 100 %
dengan aktiva lancar
yang lebih likwid (quick
assets). Setiap utang
lancar Rp. 1,- dijamin
oleh quick assets Rp. 1,.
d. Working capital to ? .tan. g lancarUAktivaLancar Likwiditas dari total
total assets ratio
?
?
?
3.000.000
560.0001.400.000
.Jumlah Aktiva
= 0,28 : 1 atau 28 %
aktiva dan posisi modal
kerja (neto).

________________________________________________________________11

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


Ratio Metode Perhitungan Interprestasi
II. Ratio
Leverage :
a. Total debt to ..tan. ? g jangka panjangUAktivaLancar Bagian dari setiap
Equity ratio
1.840.000
600.000560.000
.. mod
?
?
al SendiriJumlah
= 0.63 : 1 atau 63 %
rupiah modal sendiri
yang dijadikan
jaminan untuk
keseluruhan uatng.
Rp. 0.63 dari setiap
rupiah modal sendiri
menjadi jaminan
utang.
b. Total Debt to ..tan. ? g jangka panjangUAktivaLancar Berapa bagian dari
total capital Assets
3.000.000
600.000560.000
..mod
?
?
al AktivaJumlah keseluruhan
kebutuhan dana yang
dibelanjai dengan
utang.
Atau
= 0,39 : 1 atau 39 %
Berapa bagian dari
aktiva yang digunakan
untuk menjamin
hutang.
Rp. 0,39 dari setiap
rupiah aktiva
digunakan untuk
menjamin utang.
c. Long Term debt ..tan g jangkaPanjangU Bagian dari setiap
to Equity ratio
.Modal sendiri
rupiah modal sendiri
yang dijadikan
??
1.840.000
600.000 jaminan untuk utang
jangka panjang.
Rp. 0,33 dari setiap
= 0,33 : 1 atau 33 % rupiah modal sendiri
digunakan untuk
menjamin utang
jangka panjang.
d. Tangible assets Jumlah Aktiva – Ingtangibles Besarnya aktiva tetap
debt coverage
100.0003.000.000
..tan
.tan
?
g jangka panjangU
g LancarU
600.000
2.340.000
600.000
560.000
= 3,9 : 1 atau 390 %
tangible yang
digunakan untuk
menjamin utang
jangka panjang setiap
rupiahnya.
Setiap rupiahnya
utang jangka panjang
dijamin oleh aktiva
tangible sebesar Rp.
3,90.
e. Times interest EBIT Besarnya jaminan
earned ratio
30.000
430.000
..tan. g jangka panjangBunga u
= 14,3X
keuntungan untuk
membayar bunga
hutang jangka
panjang.
Setiap rupiah bunga
utang jangka panjang
dijamin oleh
keuntungan Rp. 14,33

________________________________________________________________12

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


Ratio Metode Perhitungan Interprestasi
III. Ratio Aktivitas :
a. Total Assets turn over
3.000.000
4.000.000
.
.
?
Jumlah Aktiva
Penjualan Neto
= 1,33 : 1 atau 1,33 x
Setiap rupiah dari aktiva
menghasilkan penjualan
neto sebesar Rp 1,33
b. Receivables turnover
160.000
4.000.000
.tan
.
?
? ratag rataPiu
Penjualan kredit
= 25x
Besarnya penjualan kredit
adalah 25 kali dari jumlah
piutang rata-rata
c. Average collection
Periode
4.000.000
160.000 360
.
360.tan
x
Penjualan kredit
rataXg rataPiu
?
?
= 14,4 hari atau 15 hari
Masa rata-rata
pengumpulan piutang
adalah 15 hari, atau dalam
satu tahun piutang
berputar sebanyak 24 kali
(360 : 15)
d. Inventory turnover Harga Pokok Penjualan
Inventory rata-rata
840.000
3.000.000
= 3,6 x
Tingkat perputaran
persediaan dalam satu
tahun adalah 3,6 kali, atau
persediaan berputar setiap
100 hari sekali (360 : 3,6)
e. Average day’s inventory Inventory rata-rata x 360
Harga Pokok Penjualan
3.000.000
840.000 360x
= 10 hari
Kemampuan modal kerja
(netto) berputar dalam
satu tahun adalah 4,8 kali,
atau berputar setiap 75
hari sekali (360 :75)
f. Working capital turnover Penjualan neto
Aktiva lancar – Utang lancer
560.0001.400.000
4.000.000
?
= 4,76 x atau 4,8 x
Kemampuan modal kerja
(neto) berputar dalam
suatu perisiklis kas (cash
cyle) dari perusahaan.
Dana yang tertanam dalam
modal kerja berputar rata.

________________________________________________________________13

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


Ratio Metode Perhitungan Interprestasi
IV. Ratio Keuntungan :
a. Gross Profit Margin Penjualan Neto – Harga Pokok Penjualan
Penjualan Neto
4.000.000
3.000.0004.000.000 ?
= 25%
Laba bruto per rupiah
penjualan. Setiap
rupiah penjualan
menghasilkan laba
bruto Rp. 0,25.
b. Operating income ratio Penjualan Neto – Harga Pokok Laba operasi sebelum
(operatibg Profit Margin) Penjualan – Biaya-biaya bunga dan pajak (net
Administrasi, penjualan,Umum operating income)
Penjualan Neto yang dihasilkan oleh
570.0003.000.0004.000.000 ?? setiap rupiah
4.000.000
= 10,75% = 11%
penjualan.
Setiap rupiah
penjualan
menghasilkan laba
operasi Rp. 0,11.
c. Operating ratio Harga Pokok Penjualan + Biayabiaya
administrasi, Penjualan, umum
Penjualan Neto
4.000.000
570.0003.000.000 ?
= 89,25%
Biaya operasi per
rupiah penjualan.
Setiap rupiah
penjualan mempunyai
biaya operasi Rp. 0,89.
Makin besar ratio ini
berarti makin buruk.
d. Net Profit Margin (sales Keuntungan neto sesudah pajak Keuntungan neto per
margin) Penjualan Neto rupiah penjualan.
240.000 Setiap rupiah
4.000.000 penjualan
menghasilkan
= 6%
keuntungan neto
sebesar Rp. 0,06.
e. Earning Power of total ____EBIT___ Kemampuan dari
investement (rate of returnt Jumlah Aktiva modal yang
an total Assets)
14,3%
3.000.000
430.000
?
atau operating profit margin X Total
Assets turntover
= 10,75% X 1,33 = 14,3%
diinvestasikan dalam
keseluruhan aktiva
untuk menghasilkan
keuntungan bagi
semua investor
(pemegang obligasi +
saham). Setiap satu
rupiah modal
menghasilkan
keuntungan Rp. 0,14
untuk semua investor.
f. Net earning power ratio Keuntungan neto sesudah pajak Kemampuan dari
(Rate of returnt On Jumlah Aktiva modal yang
Investement/ROI)
8%
3.000.000
240.000
??
diinvestasikan dalam
keseluruhan aktiva
untuk menghasilkan
keuntungan neto.
g. Rate of returnt for the
owners (rate or returnt on
Keuntungan neto sesudah pajak
Jumlah Modal Sendiri
Kemampuan dari
modal sendiri untuk

________________________________________________________________14

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


Net Worth)
13%
1.840.000
240.000
??
menghasilkan
keuntungan bagi
pemegang saham
preferen dan saham
biasa. Setiap rupiah
modal sendiri
menghasilkan
keuntungan neto Rp.
0,13 yang tersedia bagi
pemegang saham
preferen dan saham
biasa.

c. Rangkuman 1
1. Laporan pengelolaan usaha dibuat berdasarkan kebutuhan. Pada
usaha kecil dibuat laporan-laporan antara lain: 1) Laporan
Manajemen, yang terdiri dari laporan bulanan, dan laporan
tahunan; 2) Laporan kinerja perusahaan yaitu laporan keuangan.
2. Ratio keuangan dapat dogolongkan dalam 3 golongan, yaitu:
a) Ratio-ratio Neraca (Baalance sheet ratios), ialah ratio-ratio
yang disusun dari data yang berasal dari neraca.
b) Ratio-ratio laporan Rugi & Laba (income statement ratios),
ialah ratio-ratio yang disusun dari data yang berasal dari
income statement.

c) Ratio-ratio antar laporan (Inter-statement ratios), ialah ratio-
ratio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan
data lainnya berasal dari income statement.

3.
Ratio likwiditas adalah ratio-ratio yang ddimaksudkan untuk
mengukur likwiditas perusahaan.
4. Ratio
Leverage adalah ratio-ratio yang dimaksudkan untuk
mengukur sampai berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan
hutang.
________________________________________________________________15

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


5. Ratio-ratio Aktivitas, yaitu ratio-ratio yang dimaksudkan untuk
mengukur sampai seberapa besar effektivitas perusahaan dalam
mengerjakan aumber-sumber dananya.
6. Ratio-ratio profitibilitas, yaitu ratio-ratio yang menunjukan hasil
akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-keputusan.
d. Tugas
Cari salah satu laporan keuangan suatu perusahaan/koperasi (neraca
dan laporan rugi/laba), hitung rasio-rasio keuangan dari laporan tersebut
sebgaimana contoh perhitungan rasio keuangan dalam kegiatan belajar 1
pada modul ini.

e. Evaluasi
1) Instrumen Penilaian
1. Dalam
membuat laporan dikenal ada beberapa ratio yang
merupakan criteria keberhasilan keuangan, diantaranya ratio
aktivitas, ratio likwiditas dan ratio profitabilitas. Coba jelaskan
masing-masing ratio tersebut! (20)
2. Bila aktiva lancar Rp. 100.000, dan utang lancar Rp. 80.000,
apakah perusahaan tersebut liquid? (15)
3. Apakah setiap perusahaan yang kondisi
keuangannya likuid, secara
otomatis juga solvabel ? (20)
4. Apa yang dimaksud dengan laporan rugi laba, apakah pada
koperasi juga ada laporan rugi laba ? (25)
5. Untuk kepentingan siapakah laporan keuangan usaha ? (20)
________________________________________________________________16

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


2) Kunci Jawaban

1. Rasio aktivitas adalah rasio untuk mengukur sampai seberapa besar
aktivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya.
Rasio likuiditas, ialah rasio yang dimaksudkan untuk mengukur
likwiditas perusahaan. Dan rasio profitabilitas adalah rasio yang
menunjukan hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan
keputusan-keputusan.
2. Perusahaan tersebut likwid , sebab Rp. 100.000,- : Rp. 80.000,- =
1,25. jadi setiap Rp.1,-utang jangka pendek dijamin oleh Rp.
1,25,-.
3. Tidak selalu, karena bisa saja perusahaan dalam keadaan insolvabel
atau tidak mampu membayar semua kewajibannya. Hal ini
menunjukkan perusahaan mampu membayar kewajiban jangka
pendeknya, tetapi tidak untuk kewajiban janagka panjang. Tetapi
ada pula perusahaan yang dalam keadaan likuid sekaligus solvabel.
4. Yaitu ratio-ratio yang disusun dari data yang berasal dari income
statement, misalnya gross profit margin, net operating margin,
operating ratio dan lain sebagainya. Pada koperasi juga ada
perhitungan demikian, hanya sebutannya berbeda, yaitu bukan
perhitungan rugi laba tetapi perhitungan hasil usaha koperasi.
5. Baik
untuk kepentingan perusahaan sendiri (seperti pemilik
perusahaan, manajemen perusahaan), juga untuk pihak ketiga
seperti pihak perbankan atau lembaga keuangan dan dinas pajak.
3) Kriteria Penilaian

Cocokanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes. Hitunglah
jawaban Anda yang benar, jumlah skor keseluruhan 100, kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda
terhadap materi Belajar pada Modul 20.

________________________________________________________________17

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


Rumus
Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban anda yang benar x 100%


100
Arti tingkat pemahaman Anda
90% - 100% = amat baik dan sangat berhasil
80% - 89% = baik dan berhasil
70% - 79% = kurang berhasil

- 69% = tidak berhasil
Tingkat kelulusan bisa dicapai bila anda bisa menjawab 80% dari
soal-soal di atas. Kurang dari standar di atas anda dianggap tidak lulus
dan harus mengulang mempelajari kegiatan belajar ini.

________________________________________________________________18

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


Kegiatan Belajar 2
TEKNIK MENYUSUN LAPORAN PENGELOLAAN USAHA
DAN TEKNIK PENGEMBANGAN USAHA

a. Tujuan Kegiatan Belajar 2
Setelah kegiatan belajar ini, siswa diharapkan dapat:

1. Membuat laporan pengelolaan usaha.
2. Menguasai cara-cara pengembangan usaha.
b. Uraian Materi Belajar 2
1. Laporan Manajemen
Banyak yang telah dikatakan atau disiratkan mengenai jenis-jenis
system laporan manajemen yang harus mengalir dari system informasi
anda. Beberapa jenis laporan harus dapat anda peroleh secara harian,
bulanan, triwulan ataupun tahunan. Banyak wirausaha berpendapat
bahwa informasi yang diperlukan untuk manajemen dapat diperoleh dari
laporan rugi-laba yang dipersiapkan untuk pejabat pemerintah dan
perpajakan sekali setahun. Hal ini tidaklah demikian; dan anda sebagai
seorang wirausaha akan tahu bahwa mempercayai laporan tahunan
demikian itu bodoh sekali.

1) Laporan harian/mingguan

Informasi harian yang anda butuhkan semata-mata bersifat
operasional. Fakta dan angka untuk memenuhi kebutuhan anda seharihari
meliputi : posisi kas harian, ringkasan-ringkasan penjualan (baik tunai
dan kredit), pembayaran kontan, uang yang diterima dari tagihan utang,
saldo kas dalam bank, dan saldo akhir kas. Sebuah formulir sederhana
yang dapat dipakai untuk tujuan ini dapat dilihat dalam gambar 15.

________________________________________________________________19

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


Formulir ini memberikan suatu sitem sederhana di mana dapat
dilihat saldo kas pada permulaan dan akhir hari dan dapat dibandingkan
dengan jumlah uang yang sebenarnya terdapat di register kas dalam
bisnis anda, atau semua transaksi tunai dapat disentalisasikan dalam satu
tempat dalam bisnis anda.

Penjualan haruslah dianalisis menurut kelompok produk, dan
buatlah taksiran tentang laba kotor menurut kelompok produk
berdasarkan marjin kotor yang ditentukan. Jadi, system informasi anda
haruslah dapat memberikan taksiran laba kotor harian dan suatu taksiran
tentang biaya harian dalam bisnis; hal ini memungkinkan anda
mengetahui di mana anda mencapai titik impas dan menghasilkan laba
sehari-hari. Formulir dalam gambar 16 dapat digunakan untuk
menganalisis penjualan harian dan marjinnya, di mana setiap anggota staf
penjualan memperoleh formulir tersendiri.

Dari informasi ini anda dapat menaksir laba atau rugi harian; dan
ini dapat dikumpulkan setiap hari untuk menaksir laba atau rugi
mingguan. Dapat diperkirakan, bahwa ada beberapa hari yang rugi, ada
hari-hari lain yang akan menghasilkan laba besar. Yang penting adalah
bahwa anda tetap berada “di atas” dan dapat menyesuaikan strategi arus
kas dan dagang bila diperlukan.

Wirausaha yang progresif akan juga menginginkan perincian
sediaan sehari-sehari sehingga tingkat sediaan dapat dikendalikan, dalam
kaitannya dengan penjualan dan arus kas. Telah dikatakan bahwa banyak
bisnis gagal karena pengendalian sediaan yang tidak baik. System sediaan
yang standar dapat diperoleh dari konsultan dan pensuplai peralatan dan
anda seharusnya akan dapat memperoleh system yang memenuhi
kebutuhan-kebutuhan bisnis anda.

________________________________________________________________20

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


Gambar 15. Ringkasan arus kas harian/mingguan

Hari Saldo
Penerimaan kas
Pembayar
kas
Perincian
Deposito
bank
Saldo
AkhirTanggal awal Penj.
Tunai
Penj.
Kredit
Lain-
lain
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu

Gambar 16. Analisis marjin laba dan penjualan

Hari
Tanggal
Kelompok
produk A
Kelompok
produk B
Kelompok
produk C
Kelompok
produk D
Pen
jua
lan
MK
%
MK
Rp.
Pen
jua
lan
MK
%
MK
Rp.
Pen
jua
lan
MK
%
MK
Rp.
Pen
jua
lan
MK
%
MK
Rp.
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu

2) Laporan bulanan

bisnis anda setiap bulannya haruslah memiliki :
-laporan laba rugi yang terperinci;
-analisis penjualan dan inventaris produk sertaan/kelompok jasa;
-analisis dari arus kas, debitur, kreditur dan ikatan keuangan; dan
-analisis rasio intern yang menunjukan tingkat efisiensi dan

menyorot kecenderungan, dengan perbandingan antara rencana
dan realisasi sebenarnya.

________________________________________________________________21

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


Informasi ini hendaknya diperoleh bersamaan dengan pertemuan
dari badan penasihat, kelompok yang ikut serta dalam pengambilan
keputusan dan pengembang strategi.

3) Laporan triwulan

tentu saja laporan bulanan akan tersedia setiap bulan, dan
informasi ini seharusnya tersedia bagi anda dan staf badan penasihat
anda adalah :

-suatu laporan terperinci tentang posisi keuangan anda;
-pernandingan industri intern dan ekstern sebagai tolok ukur
efisiensi;
-analisis kecenderungan secara lebih terperinci daripada yang
biasanya disediakan setiap bulan; dan

-informasi tentang bisnis anda sekarang untuk memungkinkan anda
dan badan penasihat anda meninjau kembali kegiatan dan
memproyeksikan rencana masa depan.

4) Laporan tahunan

laporan tahunan utama adalah neraca, paparan rugi-laba, dan
keterangan arus kas, yang bersama-sama dengan laporan triwulan akan
merupakan dasar bagi perencanaan strategic.

2. Laporan Keuangan
Hubungan yang terdapat dalam persamaan akuntansi dapat
digunakan untuk membuat tiga laporan keuangan, yaitu : (1) neraca, (2)
laporan rugi-laba, dan (3) laporan perubahan posisi keuangan. Dua
laporan yang pertama (neraca dan laporan rugi-laba), sangat penting bagi
perusahaan, dan laporan inilah yang banyak dibicarakan. Sedangkan

________________________________________________________________22

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


laporan ketiga (laporan perubahan keuangan) umumnya diperlukan bagi
para pemegang saham atau pemilik.

Dalam neraca tersebut tercantum jumlah kekayaan, jumlah utang,
dan modal sendiri dari sebuah perusahaan. Jumlah kekayaan terlihat pada
bagian aktiva, sedangkan jumlah utang dan modal sendiri terlihat pada
bagian pertama.

1. Aktiva
Aktiva merupakan kekayaan fisik yang dimiliki oleh perusahaan,
dibagi ke dalam : (a) aktiva lancar, (b) aktiva tetap, dan (c) aktiva
tidak kentara.
a. Aktiva Lancar
Aktiva lancar adalah kekayaan perusahaan yang berupa uang
tunai (kas) dan kekayaan lain yang mudah diuangkan (atau
dalam jangka waktu pendek dapat ditukarkan menjadi uang
tunai), seperti piutang, surat-surat berharga, persekot,
persediaan barang.

b. Aktiva tetap
Aktiva tetap adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan
dalam jangka waktu lama, seperti : gedung, tanah, mesinmesin,
dan sebagainya.

c. Aktiva yang tidak kentara
Aktiva tidak kentara adalah aktiva yang secara fisik tidak dapat
dilihat atau diraba tetapi secara riil mempunyai nilai, seperti :
hak patent, hak cipta, goodwiil.

2. Pasiva
Bagian pasiva pada sebuah neraca perusahaan berisi sekelompok
pos, yaitu : (a) utang lancer, (b) utang jangka panjang, dan (c)
modal sendiri.
________________________________________________________________23

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


a. Utang lancar
Utang lancar adalah kewajiban financial perusahaan yang
harus dilunasi dalam jangka waktu relatif pendek. Pelunasan
tersebut biasanya dilakukan dengan mengambil aktiva
lancarnya. Pos-posyang termasuk dalam aktiva lancar ini antara
lain : utang dagang, kredit rekening Koran, kredit wesel, kredit
pembeli, utang deviden, dan sebagainya.

b. Utang jangka panjang
Utang jangka panjang adalah kewajiban financial
perusahaan yang harus dilunasi dalam waktu lama (lebih dari
satu tahun), seperti : utang obligasi dan utang hipotik.

c. Modal sendiri
Modal sendiri adalah sejumlah uang yang ditanamkan dalam
sebuah perusahaan untuk menjalankan kegiatannya. Dalam
perseroan terbatas peranan modal ini disebut pemegang saham
sebab modalnya diwujudkan dalam bentuk saham. Sering pula
terdapat bahwa laba yang diperoleh perusahaan tidak dibagikan
kepada pemilik tetapi ditanam kembali dalam perusahaan,
dikenal sebagai laba ditahan.

Gambar 3 memperlihatkan contoh sebuah neraca dari
perusahaan ABC. Neraca tersebut hanya menunjukan keadaan
perusahaan pada suatu saat, jadi bukan satu periode waktu.
Dalam neraca tersebut berlaku persamaan akuntansi di mana
jumlah kekayaan harus sama dengan jumlah utang dan modal
sendiri.

Neraca dapat dibuat dalam dua macam bentuk, yaitu
pertama, bentuk dua sisi, sisi sebelah kiri berupa aktiva dan sisi
sebelah kanan berupa passive. Kedua, berbentuk daftar atas –

________________________________________________________________24

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


bawah; bagian atas berupa aktiva dan bagian bawah berupa
pasiva (lihat Gambar 11-4).

1. Laporan Rugi-Laba
Tidak semua informasi keuangan yang penting tercantum
dalam neraca. Di dalam neraca tidak terkandung informasi
tentang penghasilan dan biaya dari sebuah perusahaan.
Laporan yang memberikan informasi tentang penghasilan dan
biaya tersebut dinamakan laporan rugi laba (income statement)
atau disebut juga laporan operasi. Adapun contoh laporan rugi
laba dapat dilihat pada table berikut :

________________________________________________________________25

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


Perusahaan TRIKARYA
Neraca – 31 Desember 2004
AKTIVA

Aktiva Lancar:
? Kas Rp 5.000.000
? Piutang Rp 4.000,00
? Persediaan barang dagangan Rp 7.000,00
? Perlengkapan Rp 1.100,00
? Persekot asuransi Rp 500,00

Jumlah aktiva lancer Rp 17.600,00
Aaaktiva Tetap:
? Peralatan Rp 5.000,00
? Gedung Rp 10.000,00
? Tanah Rp 2.000,00
(dikurangi penyusutan yang terkumpul) Rp 4.000,00

Jumlah aktiva tetap Rp 13.000,00

JUMLAH AKTIVA Rp 30.600,00

========
UTANG DAN MODAL SENDIRI
Utang Lancar:
? Utang dagang Rp 7.500,00
? Utang gaji Rp 200,00
? Utang wesel Rp 300,00

Jumlah utang lancer Rp 8.000,00
Utang Jangka Panjang:
? Utang obligasi Rp 3.300,00
? Utang hipotik Rp 2.300,00

Jumlah Utang Jangka Panjang Rp 5.600,00

Modal Sendiri Rp 17.000,00
Rp 30.000,00
Penjualan bersih
Harga poko penjualan
Laba kotor
Biaya penjualan & administrasi

Rp 150.000,00
Rp 95.000,00
Rp 55.000,00
Rp 35.000,00
Laba Usaha
Penerimaan bukan dari usaha
Pengeluaran bukan untuk usaha
+
Laba bersih sebelum dikurangi pajak
Pajak penghasilan 50%
Rp 20.000,00
Rp 5.000,00
Rp 4.500,00Rp
500,00
Rp 20.500,00
Rp 10.250,00 -
Laba bersih sesudaah pajak Rp 10.250,00

________________________________________________________________26

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


Tidak seperti neraca, laporan rugi-laba tersebut memperlihatkan
operasi perusahaan selama satu periode, seperti satu tahun,
satu kuatral, atau satu bulan.

Pada pokoknya, laporan rugi-laba dibuat untuk meringkas
penghasilannya dan biaya-biaya perusahaan selama satu
periode. Biaya dimasukan ke dalam laporan rugi-laba untuk
mengurangkan penghasilan, sehingga selisihnya dapat berupa
laba bersih (positif) atau rugi (negative). Jadi, persamaan untuk
laporan rugi-laba adalah :

PENGHASILAN – BIAYA = LABA BERSIH (atau RUGI)

1. Penghasilan
Penghasilan perusahaan dapat diperoleh dari penjualan total
kepada para pembeli selama periode bersangkutan. Jadi,
penjualan ini merupakan sumber penghasilan utama bagi
perusahaan. Penjualan bersih dapat diperoleh dari sumber lain,
yaitu dari laba penjualan aktiva tetap, sewa yang diterimaa, dan
bunga yang diterima.

2.
Biaya
Pengertian biaya di sini mencakup semua pengeluaran yang
dilakukan oleh perusahaan. Pada garis besarnya, macammacam
biaya yang termasuk di dalamnya adalah :

a.
Biaya produksi barang untuk dijual atau disebut harga pokok
penjualan.
b. Biaya penjualan dan administrasi, seperti : biaya periklanan,
komisi penjualan, gaji kepala kantor, sewa dan sebagainya.
c.
Selain biaya-biaya tersebut, masih terdapat pengeluaran lain
yang akan mengurangi laba usaha, yaitu rugi penjualan
aktiva tetap, dan pajak penghasilan.
________________________________________________________________27

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


Untuk nomor 2b sering disebut biaya operasi, sedangkan untuk

nomor 2c sering disebut nonoperasi atau pengeluaran bukan

untuk usaha. Biasanya biaya operasi merupakan satu pos untuk

melengkapi informasi tentang kegiatan perusahaan.

Masih ada satu pos lagi yang belum disinggung dalam

pembahasan di muka, yaitu : penyusutan. Pada dasarnya,

penyusutan aktiva tetap tidak dimasukkan sebagai biaya tetapi

dipakai untuk mengurangi laba kotor. Dengan demikian, semakin

besar jumlah penyusutan yang ditetapkan, semakin kecil pula

laba bersih yang diterima oleh perusahaan.

3. Laba Bersih
Pada pokoknya, laba bersih ini dapat diperoleh dari seluruh
penghasilan dikurangi seluruh biaya. Besarnya laba bersih yang
dapat dicaapai akan menjadi ukuran sukses bagi sebuah
perusahaan. Di lain pihak, kelemahan perusahaan akan
kelihatan dengan adanya kerugian selama satu periode.
Laporan rugi-laba untuk perusahaan besar, pada prinsipnya
sama dengan laporan rugi-laba untuk perusahaan kecil. Hanya
saja beberapa pos memerlukan pengetahuan lebih lanjut dari
segi akuntansi untuk mengetahuinya, seperti penyusutan.

?
Laporan rugi – laba untuk perusahaan jasa, seperti dokter
dan biro perjalanan, agak berbeda dengan perusahaan
dagang atau perusahaan manufaktur. Perusahaan jasa tidak
menjual barang-barang. Oleh karena itu, harga pokok
penjualan tidak terdapat dalam laporan rugi – laba. Untuk
mengganti “penjualan” dipakai istilah “penghasilan”.

________________________________________________________________28

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


PT TRIKARYA
Laporan Rugi-Laaba 31 Desember 2004


Penghasilan Rp 960.000,00
Biaya Operasi
? Sewa ruangan Rp 60.000,00
? Gaji petugas Rp 240.000,00
? Perlengkapan praktek Rp 25.000,00
? Pemeliharaan ruangan Rp 15.000,00
? Pemeliharaan mobil Rp 100.000,00
? Biaya lain-lain Rp 30.000,00

Jumlah biaya operasi Rp 470.000,00

Penghasilan bersih Rp 490.000,00

3. Laporan perubahan Posisi Keuangan
laporan keuangan yang ketiga disebut laporan perubahan posisi
keuangan atau laporan aliran dana, atau disebut juga laporan sumber dan
penggunaan dana. Laporan tersebut dapat dimasukan sebagai pelengkap
dalam laporan keuangan.

Seperti ditunjukkan dimuka, neraca itu memperlihatkan keadaan
keuangan dari sebuah perusahaan pada suatu saat, atau merupakan
gambaran tentang aktiva, utang, dan modal sendiri pada saat tertentu.
Jika kita membandingkan neraca pada periode yang sedang berjalan (juga
disebut periode fiscal) dengan neraca pada periode yang lampau, kita
akan memperoleh kesimpulan tentang perubahan kondisi keuangan
perusahaan. Dengan demikian, kita dapat mengetahui sebab-sebab
adanya perubahan dalam neraca secara berturut-turut.

Adapun tujuan dari laporan perubahan posisi keuangan ini
terutama adalah untuk memberikan informasi tentang perubahan aktiva
lancar dan utang lancer. Jadi, titik berat dari laporan ini adalah pada

________________________________________________________________29

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


sumber dan penggunaan modal kerja untuk satu periode. Pengertian
modal kerja ada dua macam, yaitu:

? Modal kerja bruto, ditunjukan sebagai jumlah dari seluruh aktiva
lancer.
? Modal kerja neto, (modal kerja) ditunjukan sebagai selisih antara
aktiva lancar dengan utang lancar.

Untuk perusahaan “ABC” modal kerja netto berjumlah Rp. 9.600,00.
yang diperoleh dari aktiva lancar sebesar Rp. 17.600,00. dikurang
dengan utang lancar sebesar Rp. 8.000,00. dapat tersisa apabila
perusahaan membayar semua utang lancarnya.

1. Cara meningkatkan modal kerja
Untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, modal kerjanya dapat
ditingkatkan. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkannya
adalah :

b. melakukan kegiatan yang menguntungkan
c. menjual aktiva tetap, seperti; bangunan, peralatan
d. mencari pinjaman jangka panjang
e. menjual saham tambahan.
2. Cara menurunkan modal kerja
Di lain pihak, modal kerja juga dapat diturunkan dengan cara:
a. Menyerap rugi operasi
b. Membeli aktiva tetap, seperti peralatan
c. Pembayaran kembali utang jangka panjang
d. Pembelian kembali saham-saham
e. Pembayaran deviden kepada para pemegang saham
________________________________________________________________30

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


Laba Usaha
merupakan
tujuan setiap
perusahaan,
sehingga mampu
meningkatkan
modal kerja

.

3. Teknik Pengembangan Perusahaan
Pengembangan usaha bisa dilakukan dengan beberapa teknik
diantaranya :

(1) Perluasan Skala Usaha
(2) Perluasan Cakupan Usaha
(3) Perluasan dengan Kerjasama, Penggabungan dan Ekspansi Baru.
1) Pengembangan Perusahaan dengan Perluasan Skala Usaha

Pengembangan perusahaan dengan perluasan skala usaha bisa
dilakukan dengan skala produksi (kapasitas produksi), tenaga kerja,
teknologi, lokasi usaha, dan sistem distribusi serta jaringan usaha.
Penambahan skala usaha bias dilakukan dengan menambah kapasitas
mesin dan kapasitas tenaga kerja, serta tambahan jumlah modal untuk
investasi. Jadi, untuk menambah skala produksi harus ditambah factorfaktor
produksinya seperti modal, tenaga kerja, bahan baku dan
kemungkinan pemasarannya. Sebelum memperluas produksi, harus

diperhatikan prospek pemasarannya. Misalnya; siapa yang

________________________________________________________________31

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


memerlukan, berapa jumlahnya, kapan membutuhkan dan dimana serta
bagaimana cara mendistribusikannya.

Pengembangan skala usaha juga bias dilakukan dengan menambah
jenis-jenis barang atau jasa yang akan dihasilkannya atau diusahakannya.
Pengembangan usaha bisa dilakukan hanya apabila akan menurunkan
biaya jangka panjang, sehingga akan menaikan skala ekonomi yang
tinggi. Sebaliknya, bila peningkatan skala usaha hanya akan meningkatkan
biaya, maka pengembangan skala usaha tidak baik untuk dilakukan. Jadi,
peningkatan skala usaha hanya bisa dilakukan dengan cara peningkatan
output menurunkan biaya rata-rata jangka panjang. Teknik
pengembangan skala usaha sangat tergantung juga pada produktivitas
faktor-faktor produksi seperti produktivitas tenaga kerja, dan produktivitas
modal. Oleh sebab itu, perluasan skala usaha harus dilihat dari aspek:

(1) Produktivitas modal dan tenaga kerja;
(2) biaya tetap dan biaya variable;
(3) biaya rata; dan
(4) skala produksi yang paling menguntungkan.
Pengembangan skala usaha bisa juga dilakukan dengan menambah
lokasi usaha di tempat lain, di kota lain, dan di Negara lain. Misalnya,
perusahaan-perusahaan mobil dan perusahaan elektronik Jepang yang
sudah menguasai pasaran-pasaran dunia, seperti PT. Toyota Astra. Begitu
pula perusahaan makanan dan minuman Amerika Serikat, seperti KFC,
McDonald, Cocacola, Pepsi dan lain sebagainya. Dunia jasa seperti
perbankan dan perusahaan jasa angkutan juga sudah meluas melewati
batas Negara, misalnya PT. Bank Asing yang ada di Indonesia, Maskapai
Penerbangan Asing yang ada di Indonesia dan Maskapai penerbangan
Indonesia yang ada di Negara lain.

________________________________________________________________32

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


Apabila pengembangan sakala usaha sudah mencapai tingkat yang
paling optimum, maka pengembangan produksi atau skala usaha tidak
boleh terus dikembangkan, tetapi ada yang masih bisa dilakukan yaitu
dengan menambah cakupan usaha.

2) Pengembangan Usaha Dengan Menambah Cakupan Usaha

Pengembangan usaha dengan menambah cakupan usaha bisa
dilakukan dengan mengembangkan jenis usaha baru dan wilayah usaha
baru, serta jenis produk barang dan jasa baru yang bervariasi jenisnya.
Pengembangan cakupan usaha baru sering juga dinamakan diversifikasi
usaha. Bahkan akhir-akhir ini diversifikasi usaha dilakukan pada suatu
bidang saja, misalnya dibidang pertanian disebut agroindustri,
aggrowisata, aggrobisnis, dan macam-macam diversifikasi lainnya.
Dibidang jasa diversifikasi usaha juga dilakukan, misalnya usaha as
angkutan kota diperluas dengan jasa angkutan pariwisata, jasa pendidikan
di Indonesia, usaha join venture merupakan bentuk kerja sama antara
perusahaan domestic dan perusahaan asing. Pemerintah berwengang
untuk mengetahui dan menyetujui perjanjian umum dan khusus antar
pihak yang berjoin venture. Proses terjadinya join venture dilakukan
dengan perantara perwakilan perusahaan asing dn konsultan-konsultan.
Berikut adalah proses terjadinya join venture.

AGEN TUNGGAL

PABRIK-PABRIK


DISTRIBUTOR

Merk Luar Negeri

LAIN-LAIN

Gambar 4 : Proses Terjadinya Join Venture

________________________________________________________________33

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


(1) Trust
Adalah suatu bentuk organisasi perusahaan yang didirikan untuk
menghindari kerugian masing-masing anggota dan memperbesar
keuntungan perusahaan. Trust dibentuk dengan menggabungkan bebrapa
perusahaan (merger) menjadi satu dan masing-masing perusahaan yang
bergabung telah melebur diri atau fusi, sehingga gabungan dari
perusahaan-perusahaan tersebut menjadi sebuah perusahaan besar.
Seluruh kekayaan lama dipindahkan ke perusahaan baru. Trust dapat
mengeluarkan saham dan obligasi.

(2) Holding Company
Sebuah perusahaan yang kondisi keuangannya kuat dapat memiliki
perusahaan lain dengan cara membeli saham-sahamnya. Bentuk semacam
itu disebut holding company. Perusahaan yang saham-sahamnya telah
dibeli tidak lagi memiliki kekuasaan apa-apa, semua kebijakan ditentukan
oleh holding company. Jadi, telah terjadi pengambilalihan kekayaan
maupun kekuasaan dari perusahaan tersebut kepada holding company.

(3) Sindikat
Merupakan kerjasama antar beberapa orang untuk melaksanakan
proyek khusus di bawah satu perjanjian. Biasanya hanya terbatas pada

bidang keuangan, yang dilakukan oleh kelompok investor untuk
mengkombinasikan sumber-sumber keuangan mereka, untuk
menjualbelikan surat-surat berharga dari suatu perusahaan.
(4) Kartel

Hampir sama dengan sindikat. Kartel merupakan persekutuan
antara beberapa perusahaan sejenis di bawah suatu perjanjian tertentu.
Masing-masing perusahaan tetap berdiri sendiri, memiliki kedudukan
sama, dan sewaktu-waktu dapat membatalkan perjanjiannya yang telah
disetujui bilamana diinginkan. Mereka terikat pada semua perjanjian,
tetapi di luar itu mereka bebas. Ada beberapa jenis kartel, sebagai berikut.

________________________________________________________________34

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


(1)
Kartel Daerah, yaitu masing-masing perusahaan untuk membagi
daerah pemasaran yang boleh dikuasainya. Salah satu perusahaan
tidak boleh menjual barangnya ke daerah lain.
(2)
Kartel Produksi, yaitu perusahaan mengadakan perjanjian untuk
menentukan luas produksi masing-masing.
(3)
Kartel Kondisi, yaitu perjanjian yang mengatur syarat-syarat
penjualan termasuk syarat penyerahan barang, tempat, penjualan,
penjualan tunai dan kredit, pemberian potongan dan sebagainya.
(4)
Kartel Pembagian Laba, yaitu perjanjian dalam menentukan besarnya
laba yang diterima oleh masing-masing anggota. Laba dibagi
berdasarkan besarnya volume penjualan yang dicapai oleh nasingmasing
anggota.
(5)
Kartel Harga, yaitu perjanjian yang diadakan untuk menentukan
harga minimum dari barang-barang yang dijual, sehingga bentuk
ini dapat mengurangi persaingan harga di antara para anggota.
c. RANGKUMAN 2
1. Beberapa jenis laporan dapat DIperoleh secara harian, bulanan,
triwulan ataupun tahunan. Banyak wirausaha berpendapat bahwa
informasi yang diperlukan untuk manajemen dapat diperoleh dari
laporan rugi-laba yang dipersiapkan untuk pejabat pemerintah dan
perpajakan sekali setahun.
2. Laporan keuangan ada dua macam, yaitu yang pertama (neraca
dan laporan rugi-laba), sangat penting bagi perusahaan, dan
laporan inilah yang banyak dibicarakan. Sedangkan laporan kedua
(laporan perubahan keuangan) umumnya diperlukan bagi para
pemegang saham atau pemilik.
3. Pengembangan usaha bisa dilakukan dengan beberapa teknik
diantaranya :
________________________________________________________________35

Modul
20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


1. Perluasan Skala Usaha
2. Perluasan Cakupan Usaha
3. Perluasan dengan Kerjasama, Penggabungan dan Ekspansi Baru.
4. Pengembangan perusahaan dengan perluasan skala usaha bisa
dilakukan dengan skala produksi (kapasitas produksi), tenaga kerja,
teknologi, lokasi usaha, dan sistem distribusi serta jaringan usaha.
5. Pengembangan usaha dengan menambah cakupan usaha bisa
dilakukan dengan mengembangkan jenis usaha baru dan wilayah
usaha baru, serta jenis produk barang dan jasa baru yang
bervariasi jenisnya.
6. Trust, adalah suatu bentuk organisasi perusahaan yang didirikan
untuk menghindari kerugian masing-masing anggota dan
memperbesar keuntungan perusahaan.
7. Holding
Company, adalah sebuah perusahaan yang kondisi
keuangannya kuat dapat memiliki perusahaan lain dengan cara
membeli saham-sahamnya.
8.
Sindikat, adalah kerjasama antar beberapa orang untuk
melaksanakan proyek khusus di bawah satu perjanjian.
d. Tugas
Buatlah laporan manajemen dan laopran keuangan dari praktek
lapangan atau studi lapangan yang harus anda lakukan dan bandingkan
dengan uraian pada modul ini.

e. Evaluasi
1) Instrumen Penilaian
Untuk melihat kompetensi anda, dapat dilakukan dengan menjawab
instrument test jawaban terbuka dan test objektif sebagai berikut:

________________________________________________________________36

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


1. Coba apa saja yang harus anda laporkan dalam menjalankan
kegiatan usaha itu? (20)
2. Jelaskan bagaimana teknik pengembangan usaha dengan cara
kerjasama? (30)
3.
Dengan cara apakah pengembangan perusahaan dengan perluasan
skala usaha dilakukan ? (25)
4.
Sebutkan dan jelaskan macam-macam kartel ! (25)
B. Kunci Jawaban:
1. Membuat laporan kegiatan manajemen dan laporan keuangan.
2. Dilakukan
dengan kerjasama usaha misalnya kartel atau
penggabungan dan peleburan perusahaan-perusahaan.
3.
Pengembangan perusahaan dengan perluasan skala usaha bisa
dilakukan dengan skala produksi (kapasitas produksi), tenaga kerja,
teknologi, lokasi usaha, dan sistem distribusi serta jaringan usaha.
Penambahan skala usaha bias dilakukan dengan menambah
kapasitas mesin dan kapasitas tenaga kerja, serta tambahan jumlah
modal untuk investasi
4.
Ada beberapa jenis kartel, yaitu:
a.
Kartel Daerah, yaitu masing-masing perusahaan untuk
membagi daerah pemasaran yang boleh dikuasainya. Salah
satu perusahaan tidak boleh menjual barangnya ke daerah
lain.
b. Kartel Produksi, yaitu perusahaan mengadakan perjanjian
untuk menentukan luas produksi masing-masing.
c.
Kartel Kondisi, yaitu perjanjian yang mengatur syarat-syarat
penjualan termasuk syarat penyerahan barang, tempat,
penjualan, penjualan tunai dan kredit, pemberian potongan
dan sebagainya.
________________________________________________________________37

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


d. Kartel Pembagian Laba, yaitu perjanjian dalam menentukan
besarnya laba yang diterima oleh masing-masing anggota.
Laba dibagi berdasarkan besarnya volume penjualan yang
dicapai oleh nasing-masing anggota.
3) Kriteria Penilaian

Cocokanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes. Hitunglah
jawaban Anda yang benar, jumlah skor keseluruhan 100, kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda
terhadap materi Belajar pada Modul 20.
Rumus
Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban anda yang benar x 100%

100
Arti tingkat pemahaman Anda
90% - 100% = amat baik dan sangat berhasil
80% -89% = baik dan berhasil
70% - 79% = kurang berhasil

- 69% = tidak berhasil
Tingkat kelulusan bisa dicapai bila anda bisa menjawab 80% dari
soal-soal di atas. Kurang dari standar di atas anda dianggap tidak lulus
dan harus mengulang mempelajari modul ini.

________________________________________________________________38

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


BAB III
PENUTUP


Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, bagus
dan berhasil, anda boleh mengajukan ujian sertifikasi ! Anda cukup
memahami Kegiatan Belajar sampai dengan modul 20 dan Anda dapat
langsung mengajukan uji sertifikasi. Tetapi bila tingkat penguasaan Anda
masih di bawah 80% Anda belum berhasil dan Anda harus mengulangi
Kegiatan Belajar modul 20, terutama bagian yang belum Anda kuasai
untuk mengajukan uji sertifikasi.

________________________________________________________________39

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


DAFTAR PUSTAKA

Bambang Riyanto (1992) Dasar-dasar pembelanjaan Perusahaan,

Yogyakarta: BP Gadjahmada.
Basu Swasta (1995) Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta: Liberty
David E.Rye. 1995. Tolls for Executives: The Vest Pocket

Entrepreneur. Terjemahan. Prentice Hall, Inc. Englewood Cliffs,
New Jersey.
Lambing Peggy (2000) Entrepreneurship. Upper Sadle River, Prentice
Hall
Meredith, Geoffrest et.al. 1996. Kewirausahaan Teori dan Praktek.

Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.
Musselman Vernon A (1994) Pengantar Ekonomi Perusahaan.
Erlangga: Jakarta.
Suryana, 2003. Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat, dam Proses

Menuju Sukses. Salemba Empat, Jakarta.
Zimmerer W. Thomas Et al (1996) Enterpreneurship and The New Venture
Formation, New Jersey: Prentice Hall Inc.

________________________________________________________________40

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha


________________________________________________________________41 ______________________________________41

Modul 20 : Evaluasi dan Pengembangan Usaha